CONTOH LAPORAN PPL/MAGANG Di GEREJA

 

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

24 SEPTEMBER 201930 Desember  2019

DI

GEREJA KRISTEN PROTESTAN PAKPAK DAIRI (GKPPD) RESSOR`T TIGA BARU

OLEH :

                              NAMA               :  JAMES ANAKAMPUN

                              NIM                   :  16.04.12.66

                              PROGRAM      :  S-1

                              JURUSAN        :  TEOLOGI

DILAPORKAN KEPADA : 

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI

(IAKN) TARUTUNG

2020

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pengembangan Lapangan ( PPL) dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program S-1 Teologi di Institut Agama Kristen Negeri Tarutung (IAKN) dan kewajiban bagi setiap mahasiswa/I yang telah menyelesaikan PPL.

Penulis melihat bahwa ada banyak persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia di zaman yang semakin canggih dan modern ini dan selain itu besarnya hasrat manusia akan memenuhi kebutuhan jasmani manusia itu sendiri sehingga sering sekali manusia mengabaikan bahkan lupa pada Tuhan yang telah menciptkan manusia itu sendiri dan hanya mengandalkan kekuatannya. Dan hal itu membuat manusia lupa bersyukur pada Tuhan lewat ibadah kepada Tuhan. Untuk itu melalui Program Pengalaman Lapangan ( PPL) ini penulis berusaha lewat segala pelayanan yang penulis lakukan, penulis rindu agar setiap jiwa- jiwa merasakan nikmatnya sapaan Firman Tuhan disepanjang kehidupan kita, dan dengan demikian setiap umat Allah semakin  mendekatkan diri kepada Tuhan.

Adapun yang menjadi masalah pokok dari penulisan laporan ini adalah :

1.         Kurangnya kesadaran Jemaat akan kebutuhan rohani dalam kehidupannya sehari- hari.

2.         Kurangnya kesadaran untuk memberi pada Tuhan.

Dalam penulisan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari segi moril maupun material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1.      Ketua IAKN Tarutung yaitu Ibu. Prof. Dr. Lince Sihombing, M.Pd

2.      Ketua Prodi Teologi Iwan Setiawan Tarigan, M.Th

3.      Ketua Fakultas Teologi Ibu Herdiana Sihombing, M.Th

4.      Dosen pembimbing PPL, Bapak Elisamark Sitopu M.Th yang telah banyak meluangkan waktu untuk penulis memberikan bimbingan dan motivasi selama pelaksanaan PPL.

5.      Ibu Nurelni Limbong,M.Th selaku Dosen PA yang juga telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.

6.      Pimpinan Pusat GKPPD, yang telah mengijinkan dan memberikan tempat bagi penulis untuk melakukan/melaksanakan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL)

7.      Ibu Pdt. Elisabet Lumbantobing.S,Th selaku pimpinan Ressort. Dan sekaligus pamong lapangan, dan Para Penatua, dan para majelis serta seluruh Jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru-, yang telah memberikan bantuan dan bimbingan serta memberikan waktu dan tempat bagi penulis dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

8.      Teristimewa penulis sampaikan rasa hormat dan sayang yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta yang sejak kecil telah memberikan segala yang terbaik kepada penulis, baik dari segi materi, motivasi, semangat , Doa, perhatian, dan kasih sayang serta dana yang tak ternilai harganya demi terwujudnya penulisan laporan ini.

9.      Kepada seluruh mahasiswa PPL stambuk 2016 Jurusan Teologi tetap semangat dalam melayani dan semoga hari-hari kita diberkati Tuhan Yesus Kristus.

Dengan demikian penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi setiap orang yang membaca, agar dapat mengimplementasikan di dalam kegiatan berjemaat. Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sehingga laporan ini lebih sempurna dan lebih bermanfaat. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

                                                                                           Tarutung, 27 Desember 2019

                                                                                            Penulis

 

                                                                                                      

                                                                                              

                                                                                                NIM . 16.04.12.66

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Pengertian

Program pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan yang diprogramkan untuk dilakukan mahasiswa di lapangan, sebagai implementasi (praktek) mata kuliah yang telah diperoleh selama perkuliahan di kampus. Program yang setara dengan bobot 4 SKS ini merupakan bagian program akademik dan sekaligus sebagai muara dari seluruh komponen kurikulum  IAKN  Tarutung yaitu antara materi dengan metode serta antara teori dengan praktek.

Adapun kegiatan yang termasuk dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) antara lain: Berkhotbah, Penelaah Alkitab, Sermon, Melatih Koor, Mengajar Sekolah Minggu (katekisasi) maupun Pelayanan Kategorial, Pastoral dan Kegiatan sejenis lainnya.

1.2. Latar Belakang

Pendidikan Nasional ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia khususnya di Indonesia menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Sehubungan dengan tujuan tersebut, pendidikan ini juga diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri, sehingga mampu membangun dirinya maupun masyarakat di lingkungannya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan Nasional.

Salah satu yang menjadi bagian bagi Pendidikan Nasional adalah Pendidikan Agama dan secara khusus dalam hal ini yaitu pendidikan Kristen. Malalui Pendidikan Kristen seseorang diharapkan akan dapat bertumbuh dalam iman dan mengembangkan kemampuannya dengan pertolongan Roh kudus serta dapat memahami dan menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang dinyatakan dalam kehidupan sehari - hari terhadap sesama dan lingkungannya. Dengan kata lain, pendidikan Kristen menjadi sarana dan alat untuk mengarahkan peserta didik agar lebih mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus kristus sehingga dengan pimpinan Roh Kudus, ia datang kedalam persekutuan hidup pribadi dengan Tuhan. Hal ini dinyatakan dalam kasihnya kepada Allah dan sesama manusia yang dihayatinya dalam kehidupan sehari- hari, baik dengan kata- kata maupun dengan perbuatan selaku anggota tubuh Kristus. Dengan demikian Pendidikan Kristen bertujuan untuk mempersiapkan kepribadian seseorang agar mampu menggunakan imannya dalam menjawab tantangan hidup serta memanusiakan sesamanya dengan berbagai kehidupan sejahtera yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia.

Salah satu bagian dari Pendidikan Kristen adalah Pendidikan Teologi. Pendidikan Teologi memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi seorang hamba Tuhan yang akan berprofesi sebagai Teolog, Pendeta atau pendidik  dengan konsentrasi ilmu yang berbeda- beda. Melalui pendidikan Teologi seseorang diharapkan akan memiliki pengetahuan ilmu yang handal baik di bidang pengetahuan umum maupun dalam bidang Teologi, serta memiliki kadar keimanan, ketaqwaan, mental dan moral yang tinggi dengan berpegang teguh pada ajaran Tuhan Yesus Kristus. Institut Agama Kristen Protestan Negeri Tarutung, khususnya jurusan Teologi merupakan sebuah wadah atau sarana untuk mempersiapkan peserta didik menjadi hamba- hamba Kristus, yang bermoral luhur dan tulus dalam tugas pelayanan ditengah- tengah kehidupan bangsa, masyarakat dan gereja. Karena itu melalui kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL), setiap mahasiswa atau peserta didik sangat diharapkan untuk mampu melaksanakan tugas pelayanan secara mandiri dan bertanggung jawab.

Khususnya mahasiswa teologi, memilih gereja sebagai tempat pelaksanaan PPL adalah pilihan yang tepat. Gereja merupakan sarana atau wadah yang ideal untuk mempersiapkan seseorang menjadi hamba Tuhan yang sesuai dengan permintaan jemaat. Melalui kehidupan berjemaat, mahasiswa peserta PPL akan merasakan langsung segala pergumulan dan permasalahan jemaat yang muncul dan disinilah ia dituntut untuk dapat menyelesaikan sesuai dengan kadar ilmu yang diperolehnya selama perkuliahan. Tetapi begitupun, bagi mahasiswa jurusan teologi yang akan melaksanakan PPL, dapat memilih tempat lain selain gereja, seperti : Lembaga, Yayasan, Perguruan maupun Instasi pemerintah atau swasta, asalkan tempat- tempat tersebut berpeluang untuk melaksanakan kegiatan bernuansa teologi, seperti : Berkhotbah, Sermon, Penelaahan Alkitab, Ibadah, Mengajar (Katekisasi ) maupun Konseling Pastoral yang merupakan cirri khas kegiatan PPL jurusan Teologi.

1.3. Landasan Hukum Pelaksanaan

            Adapun landasan hokum pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu :

1.      Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28 C, Pasal 31 dan pasal 32;

2.      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3.      Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

4.      Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500;

5.      Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standart nasional pendidikan, (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

6.      Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 tentang pendirian Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung;

7.      Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045 Tahun 2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum;

8.      Keputusan Menteri Agama Nomor 180 Tahun 1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan  Tinggi Teologi/Kependetaan dan prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK) serta Ujian Negara;

9.      Perturan Menteri Agama RI Nomor 67 Tahun 2013 tentang organisasi dan tata kerja STAKPN Tarutung;

10.  Peraturan Menteri Agama RI Nomor 26 Tahun 2015 tentang statuta STAKPN Tarutung;

11.  Keputusan Menteri Agama Nomor 394 Tahun 2003 tentang pedoman pendirian Perguruan Tinggi Agama;

12.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kopetensi Pendidik;

13.  Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

14.  Peraturan Menteri Ristedikti RI Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

 

 

1.4. Tujuan 

Adapun tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu untuk mewujudkan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang mampu mengembangkan dan menerapkan iman serta ilmu pengetahuan Kristen untuk kepentingan dan kelanjutan dan perwujudan misi gereja ditengah- tengah kehidupan bangsa, masyarakat dan gereja.

1.5. Sasaran

Sasaran Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah :

1.      Mempersiapkan Mahasiswa menjadi masyarakat ilmiah yang beriman dan berkualitas.

2.      Membentuk kepribadian Mahasiswa agar memiliki budi pekerti yang luhur serta bermoral sehingga menjadi panutan ditengah- tengah masyarakat.

3.      Mempersiapkan Mahasiswa untuk menjadi pelayan bagi kebutuhan pemerintah, masyarakat dan gereja.

4.      Mewujudkan lahirnya Teolog Kristen yang dapat berperan dalam pembangunan Nasional.

1. 6 Gambaran Khusus Situasi

1.6.1 Nama Gereja dan Tempat PPL

Nama Gereja tempat Mahasiswa melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), adalah di GKPPD -Ressort Tiga Baru, di mana gereja tersebut berdiri Sekitar 16 April tahun 2000. Pimpinan gereja sekaligus Pendeta di Ressort Tiga Baru tersebut Pdt. Elisabet Lumbantobing.S,Th

GKPPD Ressort Tiga Baru memiliki enam pagaran, diantaranya; GKPPD Tiga Baru, GKPPD Sampang Meriah, GKPPD lingga tengah Hot, GKPPD Cirakaten, GKPPD Mbinanga, GKPPD Simartunggan.

Statistik dan Tabel keadaan Anggota Gereja  Ressort Tiga Baru:

No.

Nama Jemaat

Guru Jemaat

RT

Jiwa

1.

Tiga Baru

St. Sakkap Tumangger

45

169

2.

Sampang Meriah

St. Berlin berutu

22

147

3.

lingga tengah Hot

St. Maringot Lingga

35

120

4.

Cirakaten

St. Sabar Kesogihen

17

75

5.

Mbinanga

St. Didok Lingga

30

101

6.

Simartunggan

St. L kaloko

15

50

 

 

 

1.6.2 Lokasi Wilayah Gereja

Lokasi wilayah tempat Mahasiswa melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di GKPPD Ressort Tiga Baru, Desa , Kecamatan pegagan Hilir, Kabupaten Dairi Sumut.

1.6.3 Struktur Organisasi Gereja

Adapun struktur organisasi Gereja ini, Bahwa sesungguhnya Gereja Kristen Protestan PakPak Dairi (disingkat: GKPPD), lahir, tumbuh, dan hidup dari dan oleh Firman Allah, dan menjadi perwujudan persekutuan orang yang percaya kepada Allah Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus, Allah yang Maha Esa. GKPPD merupakan gereja yang memisahkan diri dari HKBP karena adanya keinginan untuk adanya pembaharuan di tubuh gereja HKBP pada waktu itu, tahun 1991

Untuk menjalankan mobilisasi, harus ada bagan struktur dalam suatu Organisasi. Seperti  halnya, di bawah ini akan dibahas bagaimana bagan Struktur Organisasi Gereja Kristen Protestan PakPak Dairi (GKPPD).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Keterangan:

                        Garis Komando

1.6.4 Fasilitas Gereja

        Selama penulis melakukan PPL di GKPPD Ressort Tiga Baru,  yang secara resmi berdiri 16 April  2000 memiliki fasilitas Gereja yaitu:

 

No

INVENTARIS

JUMLAH (UNIT)

1

Pastori

1

2

Kursi Plastik

9

3

Bangku Panjang

35

4

Meja

5

5

Mimbar

2

6

Pohon Terang

1

7

Kantong Persembahan

4

8

Alas Altar

4

9

Loud Speaker

4

10

Sound System

1

11

Piala

4

12

Lampu

10

13

Keyboard

-

14

Mading Gereja

1

15

Stempel

1

16

Jubah Penatua

6

17

Buku Warta Jemaat

1

18

Alas Meja

4

19

Kalender GKPPD

1

20

Papan Lagu

2

21

Jam Dinding

2

 

 

 

 

1.6.5 Program Gereja Lima Tahun Kedepan

1.6.5.1. Marturia

1.        Evanggelisasi

Kegiatan ini sangatlah bermanfaat demi penggembalaan Jemaat untuk semakin memahami dan menumbuhkembangkan kerinduan akan Firman Tuhan. Oleh sebab itu, di setiap awal bulannya dilakukan evanggelisasi setelah kebaktian minggu, dan tempat pelaksanaannya di jadwalkan di rumah jemaat secara bergiliran sesuai sektor masing-masing tempat.

2.    Sermon

           Kegiatan ini dilaksanakan 1 x dalam dua minggu dan tempatnya menetap di GKPPD Ressort Tiga Baru.

1.6.5.2. Koinonia

1.    Lembaga Sekolah Minggu

Tahun ini akan dilaksanakan Pengukuhan Guru-guru Sekolah Minggu se-Ressort dan juga akan diselenggarakan Paskah Sekolah Minggu se-Resort. Oleh karena itu, banyak kegiatan yang akan dilakukan baik CCA, Berpacu dalam BE dan KJ, pelatihan Guru-guru Sekolah Minggu serta akan dilaksanakan Jambore Sekolah Minggu.

2.    Remaja dan Pemuda-pemudi

Sesungguhnya Kepengurusan lembaga ini sudah ada, marilah kita serahkan kepada mereka dengan pendampingan dari Parhalado untuk program kerja lembaga ini. Dan Tahun ini dipercayakan sebagai Tahun Remaja dan Pemuda Pemudi di GKPPD.

3.    Persatuan Wanita (PW)

Kepada Persatuan Wanita juga diberikan tugas untuk menentukan program kereja dengan pendampingan parhalado. Diharapkan kepada setiap lembaga untuk membuat program masing-masing demi keefektifan dan keefesienan setiap lembaga yang telah dibentuk.

1.6.5.3. Diakonia

Sebagaimana yang kita laksanakan tahun ini, melakukan diakonia social kepada seluruh jemaat. Kegiatan ini juga harus dilaksanakan terus, apakah itu melalui social kepada mereka yang sakit, kemalangan. Untuk jumlah dana social sebaiknya kita sepakati di setiap jemaat.

 

 

1.6.5.4. Umum 

Kegiatan untuk pembenahan-pembenahan bangunan gereja dan pemeliharaan bangunan gereja sebaiknya kita terus lakukan. Sebaiknya kegiatan ini disepakati di setiap jemaat, apa-apa saja yang perlu dibangun untuk tahun ini, di setiap jemaat kita harus memikirkan untuk pengadaan bangunan; ini juga menjaga kritikan dari jemaat kita masing-masing.

1.6.6 Statistik Keadaan Anggota Gereja Berdasarkan :

1.6.6.1 Jumlah kepala keluarga

        Adapun Jumlah kepala keluarga di GKPPD Ressort Tiga Baru ini adalah sebanyak 45 KK.

1.6.6.2 Jumlah jiwa

            Adapun Jumlah jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru ini adalah sebanyak 169 Jiwa, meski pada hari minggunya kehadiran jemaat tidak sampai memenuhi jumlah jiwa yang ada.

1.6.6.3 Jenis Kelamin

Jumlah jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru di persentasekan berdasarkan jenis kelamin pada saat ini sebanyak :

-  Laki- laki                   : 40%

-  Perempuan                : 60%

 

1.6.6.4 Pendidikan

Warga jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru rata-rata berlatar belakang tamatan SD (40%), SMP (50%), dan SMA (10%) Jadi, mayoritas pendidikan Jemaat masih tamatan SMP.

 

1.6.6.5. Pekerjaan

Warga jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru ini yang pekerjaannya sebagai Petani (90%), dan wirausaha/pedagang (10%). Jadi, mayoritas pekerjaan jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru adalah sebagai Petani.

1.6.6.6 Kelompok Usia

Adapun kelompok Usia, yang terrangkum di jemaat GKPPD Ressort Tiga Baru ini, di persentasekan sebagai berikut:

- Anak- anak ( 0-13 tahun)           : 30%

- Remaja       ( 14-17 tahun)         : 15%

  - Dewasa        (18 tahun keatas)   : 55%

1.6.6.7  Persentase kehadiran jemaat setiap Minggu selama masa PPL

                 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan, menunjukkan bahwa persentase kehadiran jemaat setiap minggu adalah:

ü  Sebelum kehadiran mahasiswa PPL, keaktifan jemaat mengikuti kebaktian minggu adalah 45 % dari jumlah anggota jemaat keseluruhan.

ü  Setelah kehadiran mahasiswa/I PPL keaktifan jemaat mengikuti kebaktian minggu 75 % dari jumlah anggota jemaat keseluruhan. Dari pengakuan jemaat memberi pernyataan bahwa mereka rindu akan suasana baru, orang baru, dan metode yang baru khususnya dalam pemberitaan Firman Tuhan atau Khotbah, sehingga setiap minnggunya keaktifan jemaat mengikuti Kebaktian di gereja dan Evanggelisasi mengalami kemajuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

OBSERVASI MASALAH

 

2.1 Menganalisa masalah yang timbul di Lingkungan Masyarakat Desa

2.1.1 Menganalisa ada tidaknya penyakit Sosial

2.1.1.1 Judi

      Permainan judi mungkin tidak asing lagi bagi kebanyakan kaum bapak-bapak atau pria khususnya yang tinggal di pedesaan. Di Desa Tiga Baru ini memang masih ditemukan bapak-bapak yang tergabung dalam permainan judi. Namun permainan judi yang mereka lakukan bukan menjadi kegiatan yang berlangsung setiap hari, penulis mengamati mereka melakukan kegiatan judi hanya diwaktu senggang mereka dan tidak sampai pulang larut malam.

2.1.1.2 Minuman keras

Di Desa Tiga Baru, Berdasarkan Pengamatan penulis hanya warga pengkonsumsi minuman keras seperti tuak mereka umumnya minum-minum itu untuk memperlancar pembicaraan kawan-kawan bapak di kedai di daerah tersebut. Masyarakat Tiga Baru suka minum tuak.   

2.1.1.3 Narkotika dan Obat-obat Terlarang

     Sejauh yang penulis perhatikan pemakaian narkotika dan obat-obat terlarang tidak penulis temui di Desa Tiga Baru  kecamatan Pagagan Hilir.

     2.1.2 Menganalisa ada tidaknya Tindakan Kriminal

2.1.2.1 Penganiayaan

            Tindakan Kriminal seperti penganiayaan tidak pernah terjadi selama penulis melaksanakan PPL di Desa Tiga Baru ini. Rasa saling menghormati dan menghargai di desa ini masih di junjung tinggi, sehingga pertengkaran ataupun tindakan kriminal seperti penganiayaan tidak pernah terjadi.

2.1.2.2  Pencurian

            Sama halnya dengan tindakan kriminal seperti penganiayaan tadi tindakan pencurian juga jarang terjadi. Selama penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tindakan Kriminal pencurian tidak pernah terjadi disebabkan warga sudah memiliki keamanan yang baik dan adanya saling peduli untuk menjaga harta benda warga.

 

 

     2.1.2.3 Penodongan

            Begitu juga dengan penodongan selama penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Tiga Baru ini. Penulis tidak pernah menjumpai adanya penodongan, karena masyarakat di daerah Desa Tiga Baru ini sangat saling menghormati dan saling menjaga lingkungan dengan penuh kerja sama yang baik.

 

2.1.3 Menganalisa ada tidaknya penggunaan Kuasa Kegelapan ( Mistik)

2.1.3.1 Teluh ( Ilmu hitam)

      Masyarakat Desa Tiga Baru sudah tidak ada yang menggunakan Teluh (Ilmu Hitam). Hal ini dapat penulis katakan dengan melihat masyarakat yang sudah lebih disibukkan dengan pekerjaan mencari nafkah. Dalam pengamatan penulis selama PPL, umumnya masyarakat di Desa Tiga Baru sudah berpikiran maju, karena berobat melalui medis.

 

 

2.2. Menganalisa Masalah Yang Timbul di Lingkungan Gereja Tempat Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL)

2.2.1 Menganalisa ada tidaknya Unsur Perpecahan di Kalangan Jemaat

           Dalam pengamatan penulis selama melaksanakan PPL di GKPPD Tiga Baru, tidak mengalami masalah perpecahan.  

2.2.2 Kurangnya Kesadaran Jemaat Mengikuti Kebaktian di Gereja

   Yang menjadi faktor utama kurangnya kesadaran jemaat mengikuti kebaktian di gereja adalah malas. Sifat malas dari sebagian jemaat yang menghabiskan liburannya dengan berdiam diri di rumah, duduk di warung-warung  karena ingin beristirahat dari pekerjaan yang telah dilakukan selama enam hari. Apalagi kaum pria baik yang sudah berumah tangga ataupun yang belum. Mereka merasa sudah puas dengan menyuruh istri dan anaknya pergi ke gereja dan ia sendiri tidur di rumah apalagi mereka telah melakukan tugasnya dengan baik sebagai kepala rumah tangga yaitu mencari nafkah jadi mereka menganggap tidak perlu lagi mereka ibadah pada hari minggu.

2.2.3 Kurangnya Kesadaran Jemaat Mengikuti Kebaktian di Rumah Tangga

Begitu juga saat mengikuti kebaktian rumah tangga/evanggelisasi pada hari Jumat mereka merasa tidak penting. Banyak sekali warga jemaat Tuhan yang tidak mengindahkan kebaktian ini. baik kaum ibu-ibu, bapak-bapak dan anak muda. Tetapi yang paling dominan kurangnya kesadaran mengikuti kebaktian rumah tangga adalah kaum bapak. Mereka merasa cukup hanya ibadah hari minggu saja dan mereka lebih memilih untuk melakukan perkerjaan mereka setiap harinya. Apalagi bila terjadi hujan maka bisa-bisa yang hadir semakin sedikit. Untuk itu kesadaran warga jemaat GKPPD Tiga Baru, sangat minim untuk pergi beribadah sehingga di perlukan dorongan yang kuat agar jemaat semakin rajin.

2.2.4 Kurangnya kesadaran Jemaat Membayar Kewajiban Sebagai Anggota Gereja

   Sebagian anggota GKPPD Tiga Baru, Jemaat ini termasuk anggota yang sadar akan kewajiban sebagai anggota gereja, tetapi sebagian lagi mereka kurang sadar akan kewajiban mereka sebagai anggota gereja khususnya dalam hal memberi. Mereka kurang mau memberi atau kurang “terbeban” memberi untuk Tuhan. Mereka masih takut kekurangan. Akan tetapi dalam pengamatan penulis, lebih banyak yang sadar akan kewajibannya.

2.2.5 Kurangnya Etika Jemaat dalam Mengikuti Kebaktian

Dalam proses Kebaktian penulis melihat akan keseriusan dan kesungguhan jemaat yang mengikuti kebaktian, karena tata kramah dan nilai sopan santun di GKPPD Tiga Baru masih dijunjung tinggi, juga menganggap bahwa gereja adalah Rumah Tuhan, sehingga terlihat ketertiban dalam beribadah.

 

2.3   Menganalisa Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pertumbuhan                 (Perkembangan) Desa dan Gereja di Desa Tiga Baru

2.3.1    Faktor Penghambat

2.3.1.1 Faktor- Faktor Yang Menghambat Pertumbuhan ( Perkembangan) di Desa Tiga Baru

Adapun faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan (perkembangan) di Desa Tiga Baru adalah adanya sifat keras kepala dan egois dalam diri masyarakat yang sulit untuk mengikuti perkembangan zaman. Dalam diri mereka selalu merasa bahwa mereka adalah yang terbaik. Dan selalu merasa lebih hebat dari orang lain sehingga kurang menerima saran dari orang lain.  Jika mereka menghadapi masalah maka mereka kurang terbuka kepada orang lain dan mereka juga tidak menerima saran dari orang lain. Mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.

 

2.3.1.2 Faktor- Faktor Yang Menghambat Pertumbuhan ( Perkembangan) Gereja

Adapun faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan (perkembangan) Gereja adalah kurangnya kedisplinan para pelayan serta kurangnya kesadaran akan tugas pelayanan yang telah diamanatkan. Oleh karena itu banyak program Gereja yang tidak dapat berjalan dengan apa yang diharapkan karena kurangnya pelayan yang benar-benar mau sepenuhnya bekerja untuk Tuhan.

Kurangnya kesadaran anggota jemaat untuk memberi kepada Tuhan sehingga mereka terkadang tidak mengindahkan kewajiban mereka sebagai warga jemaat gereja baik dalam segi ucapan syukur, waktu  dan lain sebagainya.

 

2.3.2    Faktor Pendukung

2.3.2.1 Faktor- Faktor yang mendukung Pertumbuhan ( Perkembangan) Desa Di Desa Tiga Baru

Rasa saling menghormati dan menghargai sangat kental di Desa Tiga Baru ini. Sehingga masyarakat di Desa Tiga Baru ini tidak pernah mengalami keributan karena adanya saling menghormati dan menghargai anatara satu dengan yang lain.

 

 

2.3.2.2 Faktor-Faktor Yang Mendukung Pertumbuhan ( Perkembangan) GKPPD Tiga Baru

            Pendeta sebagai pimpinan tertinggi yang mengayomi warga jemaat GKPPD Tiga Baru, Desa Tiga Baru selalu memberikan bekal kepada jemaat dengan memberikan pengetahuan yang dapat memberikan rasa persaudaraan ditengah-tengah warga jemaat.  Juga pendeta sering mengadakan pendekatan dengan para pelayan dengan memberikan pendapat supaya program dalam Gereja dapat terlaksana dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KERANGKA SOLUSI MASALAH

 

3.1 Langkah- Langkah Yang Diambil Untuk Menyelesaikan Masalah Penyakit Sosial

3.1.1 Solusi Masalah Minuman Keras

            Melihat latar belakang masyarakat yang hanya menggemari minuman tradisional orang batak yaitu “Tuak”, dan tidak sampai membuat kerugian, penulis tidak banyak masuk dan masalah ini. Akan tetapi penulis menyarankan supaya mereka menjaga agar tidak terjadi kerugian untuk hari-hari mendatang dalam arti sikap mereka sekarang ini perlu dipertahankan. 

3.1.2 Solusi Masalah Narkotika dan obat-obat terlarang

            Narkotika dan obat-obat terlarang sangat diharapkan untuk tidak sama sekali di coba karena sekali saja kita mencoba maka selamanya kita akan terjerumus dalam narkotika dan kita akan susah untuk keluar dari narkotika tersebut. Bahkan kita mampu melakukan apa saja demi mendapatkan narkotika tersebut.

3.2  Langkah- Langkah Yang Diambil Untuk Menyelesaikan Masalah Tindakan Kriminal

     3.2.1 Solusi Masalah Penganiayaan

Penganiayaan (perkelahian) terjadi diakibatkan oleh emosi yang tidak dapat dikendalikan.Penganiayaan dapat dihindari apabila kita mampu menghargai dan menghormati antar suku, ras, dan agama yang saling berbeda. Sehingga penulis hanya memberikan arahan baik dari Sharing dan Khotbah sehingga penganiayaan tidak terjadi baik antar Gereja maupun antar masyarakat setempat.

 

 

3.2.2 Solusi Masalah Pencurian

            Masalah pencurian dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Walaupun warga Tiga Baru jauh dari masalah pencurian tetapi penulis tetap memberikan arahan bahwa tindakan mencuri adalah hal yang dibenci orang lain bahkan dibenci oleh Tuhan. Jika sekali kita sudah ketahuan maka semua orang akan mengenal kita sebagai pencuri dan apabila ada yang kehilangan maka yang menjadi sasaran dicurigai kita sendiri. Untuk itu diharapkan untuk tidak sekali-kali mencoba untuk mencuri dan jangan juga mengundang pencuri untuk melakukan aksinya. Contohnya memakai perhiasan yang berlebihan, berpakaian mencolok dan lain sebagainya.

     3.2.3 Solusi Masalah Penodongan

            Begitu juga dengan masalah penodongan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja kita berada, atau kemana saja kita akan berpergian. Jadi penulis hanya memberi arahan supaya masyarakat saat berpergian kemana-mana harus berhati-hati. Dan diharapkan saat berpergian jangan mengundang penodong untuk melakukan aksinya. Contohnya memakai perhiasan yang berlebihan, membawa uang yang berlebihan, dan merpakaian mencolok dan sebagainya.

 

3.3 Langkah-Langkah Yang Diambil Untuk Menyelesaikan Masalah di Lingkungan Gereja

3.3.1 Solusi Masalah Perpecahan di Kalangan Jemaat

            Mengingat akan masalah unsur perpecahan yang terjadi, penulis menanamkan sikap rasa persaudaraan yang begitu erat antara satu dengan yang lainnya dan juga rasa kekeluargaan sudah merupakan budaya suku Batak. Maka penulis berusaha memberi motivasi kepada seluruh penatua dan jemaat, supaya jemaat terus bersatu teguh dan persaudaraan itu selalu kokoh di gereja, dengan menumbuhkan rasa menghargai perbedaan dan memaknainya sebagai kekayaan dari Tuhan, karena perbedaan itu indah. Agar tidak terjadi perpecahan di kalangan jemaat.

3.3.2 Solusi Masalah kurangnya kesadaran Jemaat mengikuti Kebaktian di Gereja dan Rumah Tangga

Kesadaran jemaat untuk datang beribadah kepada Tuhan, baik dalam kebaktian ibadah hari minggu maupun ibadah di kebaktian rumah tangga menjadi salah satu kendala yang cukup serius dalam gereja. Adapun faktor yang menyebabkan kerajinan mereka kendor adalah salah satunya malas, lelah setelah bekerja selama enam hari.

Sejauh ini Gereja telah melakukan pendekatan kepada jemaat yang jarang mengikuti kebaktian minggu dengan melakukan kebaktian Rumah tangga/evanggelisasi di rumah jemaat yang jarang kebaktian, melalui khotbah jemaat yang malas kebaktian Minggu bisa bersama melakukan kebaktian Minggu di gereja. Karena Tuhan telah memberikan banyak waktu untuk kita mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita jadi seharusnya juga kita harus memenuhi kebutuhan rohani dengan cara datang beribadah. Dan dengan pergi beribadah maka kita dapat mengisi bejana kita yang telah kosong sehingga kita mampu menjalani hidup kita dengan berserah pada Tuhan dan pastinya dapat bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan sehingga kita tidak menggeluh dalam menjalani hidup kita sehari-hari tekhusus bila kita mengalami pegumulan hidup. Dan Tuhan senantiasa memberkati hidup kita.

3.4.3 Solusi Masalah kurangnya kesadaran Jemaat Membayar Kewajiban Sebagai Anggota Gereja

Sebagian anggota jemaa,tdi GKPPD Tiga Baru adalah termasuk anggota yang sadar akan kewajiban sebagai anggota gereja, tetapi sebagian lagi mereka kurang sadar akan kewajiban mereka sebagai anggota gereja khususnya dalam hal memberi. Mereka kurang mau memberi atau kurang “terbeban” dalam hal memberi untuk Tuhan. Mereka masih takut kekurangan. Mereka masih khawatir akan hidup mereka di dunia ini. Baik pendeta dan penulis berusaha menanamkan untuk mau memberi kepada Tuhan. Dan menyadarkan jemaat Tuhan untuk tetap bersyukur pada Tuhan atas berkat dari Tuhan melalui kewajibannya sebagai anggota jemaat gereja. Dan tidak hanya melalui khotbah saja tetapi ada pendekatan yang dilakukan penulis dan pendeta agar kiranya seluruh jemaat gereja memiliki “beban” untuk memberi kepada Tuhan

3.4.4 Solusi Masalah Kurangnya Etika Dalam Mengikuti Kebaktian di Gereja

   Sebagai anggota jemaat GKPPD Tiga Baru, mereka adalah anggota yang sadar akan kedisplinan dan etika. Namun penulis tetap memberi arahan kepada jemaat agar tetap mempertahankan etika baik yang sudah mereka bangun ini, sehingga harapannya tidak kendor bahkan merosot. Sehingga senantiasa tercipta keharmonisan, kesungguhan, dan kenyamanan bersama dalam beribadah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

JENIS DAN JADWAL KEGIATAN

JENIS DAN JADWAL KEGIATAN PPL DI GKPPD  RESSORT TIGA BARU

 (24 SEPTEMBER 2019- 29 DESEMBER 2019)

 

 

  No

JENIS KEGIATAN

TANGGAL PELAKSANAAN

DIKETAHUI

SUPERVISIOR LAPANGAN

PAMONG LAPANGAN

1.       

Penyerahan Mahasiswa PPL dengan Pendeta Resort.

 

24-09-2019

 

 

2.       

 

Mengikuti ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

 

27-09-2019

 

 

3.       

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

28-09-2019

 

 

4.       

Mengikuti ibadah Minggu Di GKPPD Ressort Tiga Baru

29-09-2019

 

 

5.       

Mengikuti ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

04-10-2019

 

 

6.       

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

05-10-2019

 

 

7.       

Mengajar Sekolah Minggu Di

 

06-10-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Cirakaten

 

8.       

Mengikuti kegiatan Sermon Di GKPPD Res.Tiga Baru

 

07-10-2019

 

 

 

9.       

 

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

 

11-10-2019

 

 

 

10.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

 

12-10-2019

 

 

11.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Simartunggan

 

 

13-10-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Simartunggan

12.   

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

18-10-2019

 

 

13.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

 

19-10-2019

 

 

14.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Ress. Tiga Baru

 

 

 

 

20-10-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Ress. Tiga Baru

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) Samapang Meriah Dan Koor Gabungan

15.   

Mengikuti kegiatan Sermon Di GKPPD Res.Tiga Baru

 

 

21-10-2019

 

 

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

16.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

22-10-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

17.   

Pemabawa Acara di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru Dan Koor Gabungan

 

25-10-2019

 

 

18.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

 

26-10-2019

 

 

19.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Lingga tenagah hot

 

 

 

 

27-10-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Lingga tenagah hot

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) Samapang Meriah dan mengajar koor gabungan

20.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

 

28-10-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

21.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

29-10-2019

 

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

22.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

 

30-10-2019

 

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

 30-10-2019

 

 

21.

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

Dan Koor Gabungan

 

1-11-2019

 

 

22.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru

 

02-11-2019

 

 

 

23.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD lingga tengah Hot

 

 

 

 

 

03-11-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD lingga tengah Hot

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) Samapang Meriah dan mengajar koor gabungan

 

24.   

Mengikuti kegiatan Sermon Di GKPPD Res.Tiga Baru

 

 

 

 

04-11-2019

 

 

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

 

25.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

05-11-2019

 

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

26.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

 

06-11-2019

 

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

27.   

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

Dan Koor Gabungan

 

08-11-2019

 

 

28.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan mengajar koor

 

09-11-2019

 

 

29.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Mbinanga

 

10-11-2019

 

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Mbinanga

 

 

 

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) Samapang Meriah dan mengajar koor gabungan

30.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

 

11-11-2019

 

 

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

31.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

12-11-2019

 

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

32.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

13-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

33.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru

14-11-2019

 

 

34.   

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) di Tiga Baru

Dan Koor Gabungan

 

15-11-2019

 

 

35.   

Mengikuti ibadah PA Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan mengajar koor

 

16-11-2019

 

 

36.   

Mengikuti Ibadah umum di Gereja Ress. Tiga Baru

 

 

 

17-11-2019

 

 

Khotbah di ibadah kebaktian rumah Tangga  (pertamigan) Samapang Meriah dan mengajar koor gabungan

37.   

Mengikuti kegiatan Sermon Di GKPPD Res.Tiga Baru

 

 

 

18-11-2019

 

 

 

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

 

38.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

19-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

39.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan Melatih Koor

 

21-11-2019

 

 

40.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Simartunggan

 

 

22-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Simartunggan

41.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan koor

 

23-11-2019

 

 

 

42.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Mbinanga

 

 

24-11-2019

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Mbinanga

Melatih koor Gabungan di GKPPD sampang Meriah

43.   

 

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

25-11-2019

 

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

44.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

26-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

 

45.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

27-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

46.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan Melatih Koor

 

28-11-2019

 

 

47.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Simartunggan

 

29-11-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Simartunggan

48.   

 

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan koor

 

30-11-2019

 

 

49.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Sampang Meriah

 

 

 

01-12-2019

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Sampang Meriah

Melatih koor Gabungan di GKPPD sampang Meriah

50.   

 

Membawa Sermon Di GKPPD Res.Tiga Baru

 

 

02-12-2019

 

 

 

 

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

 

 

 

 

51.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

02-12-2019

 

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

52.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

03-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

53.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

04-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

54.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan Melatih Koor

 

05-12-2019

 

 

55.   

Mengikuti petayaan Natal Pelayan di Kantor Pusat GKPPD

 

06-12-2019

 

 

56.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan koor

07-12-2019

 

 

 

 

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Lingga Tengah Hot

 

 

 

08-12-2019

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Lingga Tengah Hot

Melatih koor Gabungan di GKPPD sampang Meriah

57.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

 

09-12-2019

 

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

58.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

10-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

59.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

11-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

60.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan Melatih Koor

12-12-2019

 

 

61.   

Mengikuti perayaan natal okuimene di kec. Tiga baru

 

 

13-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Simartunggan

62.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan koor

14-12-2019

 

 

63.   

Mengajar Sekolah Minggu Di GKPPD Simartunggan

 

 

15-12-2019

 

 

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Sampang Meriah

Melatih koor Gabungan di GKPPD sampang Meriah

64.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD lingga tengah Hot

 

16-12-2019

 

 

Mengajar koor gabungan di GKPPD lingga tengah Hot

65.   

Mengadakan latihan Natal Anak SKM di GKPPD Ciratkaten

 

 

17-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Ciratkaten

66.   

Mengajar PA Anak SKM di GKPPD Mbinanga

 

18-12-2019

 

 

Mengajar Koor Gabungan di GKPPD Mbinanga

67.   

Mengadakan latihan Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan Melatih Koor

19-12-2019

 

 

68.   

Gotong Royong gereja sampang Meriah

 

20-12-2019

 

 

Memimpin (MC) sekaligus Khotbah di Ibadah Perayaan Natal Pemuda sampang  Meriah

69.   

Mengadakan latihan ZR Natal untuk Pemuda di GKPPD Tiga Baru dan koor

21-12-2019

 

 

70.   

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Cirakaten

 

22-12-2019

 

 

Perayaan Natal pemuda di GKPPD Tiga Baru

71.   

Memimpin (MC) sekaligus Khotbah di Ibadah Perayaan Natal umum GKPPD sampang Meriah

 

23-12-2019

 

 

72.   

Memimpin (MC) sekaligus Khotbah di Ibadah Perayaan Natal umum GKPPD Cirakaten

 

24-12-2019

 

 

73.   

Khotbah di Kebaktian minggu GKPPD Mbinanga

25-12-2019

 

 

74.   

Mengikuti Ibadah di Ress. Tiga Baru

26-12-2019

 

 

75.   

Mengikiti perayaan Natal Se-Ress.Tiga Baru

27-12-2019

 

 

76.   

Memimpin (MC) di Ibadah Umum di GKPPD mbinaga

 

29-12-2019

 

 

Perpisahan dengan jemaat di GKPPD Mbinanga

77.   

Penjemputan Mahasiswa PPL dari Lokasi tempat PPL

30-12-2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

EVALUASI HASIL KARYA NYATA LAPANGAN

5.1.Memaparkan Semua Perkembangan (Karya Nyata) yang Telah Dicapai

5.1.1.      Adanya Kesadaran Jemaat Menjauhi Penyakit Sosial.

            Dengan adanya penyakit sosial yang terjadi dalam kehidupan berjemaat penulis berusaha selalu memberi pengarahan dan bimbingan melalui Khotbah dan melalui sharing kepada jemaat yang terlibat dalam masalah penyakit sosial seperti judi, narkotika dan minuman keras. Secara lambat laun masalah tersebut sudah mengalami penurunan dan semoga dengan adanya hal ini penulis berharap anggota jemaat gereja khususnya kaum muda-mudi untuk tidak melakukan penyakit sosial. Sehingga hiduppun lebih merasa menyenangkan.

5.1.2. Menurunnya Tindakan Kriminal

Begitu juga dengan penganiayaan/ perkelahian jika dilakukan saling menghargai dan saling menghormati maka secara lambat laun tindakan kriminal seperti penganiayaan/ perkelahian tidak akan terjadi dalam gereja maupun dalam masyarakat. Sehingga kerukuran antar umat beragama akan terjalin dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Dan semakin terbagunnya rasa saling menghormati khususnya kaum muda-mudi untuk saling bekerja sama dalam hal bergotong royong membersihkan lingkungan tersebut. Sehingga tercipta keharomonisan bertetangga.

5.1.3. Adanya Kesadaran Jemaat Mengikuti Kebaktian di Gereja

Lambat laun dengan adanya kunjungan, sharing, dan bahkan lewat khotbah maka kesadaran jemaat dalam mengikuti kebaktian baik dalam gereja dan dalam kebaktian rumah tangga semakin hari semakin rajin. Dan seluruh jemaat gereja mulai sadar dan mulai rajin kembali. Serta lebih meluangkan waktu untuk datang kepada Tuhan dan mengucap syukur buat berkat Tuhan.

5.1.4. Tumbuhnya Kesadaran Yang Kokoh Diantara Jemaat gereja

Dalam hal ini penulis dapat melihat bahwa kesatuan diantara GKPPD Tiga Baru terjalin dengan baik. Hal itu terbukti anggota jemaat gereja semakin bersatu dan saling membangun untuk membangkitkan gereja dan memajukan gereja.  Dan saling memperlengkapi baik dalam pelayanan di dalam gereja maupun pelayanan di luar gereja. Dan ketika gereja juga mengalami permasalahan, anggota jemaat juga bersatu dalam menghadapi permasalahan yang datang sehingga anggota jemaat GKPPD Tiga Baru tidak gampang terpecah belah.

 

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Kesimpulan

 Adanya Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi penulis bertujuan agar penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis peroleh selama penulis berada di bangku kuliah kepada masyarakat, gereja dan bangsa. Dan ketika penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan ( PPL) ternyata penulis banyak mendapatkan ilmu yang sangat berarti baik dari Pendeta  dan  sebagai pembimbing penulis selama melaksanakan PPL, Penatua, bahkan jemaat dan terlebih seluruh masyarakat Tiga Baru.

Dan selama Program Pengalaman Lapangan (PPL) penulis juga banyak diberikan kesempatan untuk melaksanakan tugas pelayanan yang selayaknya dilakukan seorang pendeta seperti : berkhotbah pada ibadah Minggu,  mengajar sekolah Minggu, membuat acara untuk tertib acara natal. Dan bukan itu saja penulis juga diberi kesempatan untuk menghadiri acara-acara penting seperti : Acara pernikahan, melayat.

Dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) penulis dapat melihat bahwa masalah penyakit sosial seperti judi, narkotika dan minuman keras yang mungkin dapat terjadi kapan saja kepada anggota jemaat khususnya kaum muda. Tetapi dengan bantuan pemerintah, pendeta dan beberapa pendekatan yang telah dilakukan oleh penulis yamg harapannya, masyarakat khususnya para pemuda-pemudi gereja menjadi bebas dari segala pengaruh buruk penyakit sosial.

Dimana masyarakat dan anggota jemaat gereja telah memahami bahwa judi, narkotika dan minuman keras tidak ada artinya, hanya membawa kehancuran dalam diri seseorang yang melakukannya. Intinya adalah merugikan.

Penulis juga dapat merasakan selama penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) penulis melihat perkembangan dalam mengikuti kebaktian di gereja.  Jemaat yang  dulunya tidak mau kebaktian Minggu sekarang sudah rajin datang ke gereja untuk kebaktian Minggu. Dan Jemaat semakin sadar pentingnya bersyukur pada Tuhan lewat kehadiran dan persembahan ucapan syukur kepada Tuhan. Memberikan apa yang telah menjadi hak Tuhan. Sehingga Gereja GKPPD Tiga Baru  mengalami pengingkatan.

 

6.2               Saran

Dengan berakhirnya PPL di GKPPD Ressort Tiga Baru, penulis mengharapkan agar apabila nantinya ada pelayan ataupun yang PPL di gereja ini lebih semangat dan lebih ikut merasakan apa yang dirasakan anggota jemaat sehingga terjalin silaturami dan anggota jemaatpun lebih dekat kepada para Hamba Tuhan sehingga kerajinan dalam hal memberi baik dari segi waktu, dan materi tetap setia tidak menjadi kendor. Karena dengan adanya perhatian dari para Hamba Tuhan maka Hamba Tuhan tahu pergumulan apa yang sedang terjadi dengan anggota jemaatnya dan dengan begitu anggota jemaatnya pun merasa telah di berkati dan diperhatikan sehingga kerajinan mereka tidak kendor bahkan mampu membangun “Tubuh Kristus” di tengah-tengah kehidupannya. Dan setiap anggota jemaat dapat merasakan bagaimana jalinan persaudaraan yang rukun dalam kehidupan beribadah.

Dalam Kesempatan ini penulis juga menyarankan kepada seluruh masyarakat Tiga Baru agar tetap mempertahankan untuk selalu memupuk rasa persaudaraan, silahturami anatara umat beragama. Dan saling menghargai dan menghormati sehingga kerukunan umat beragama akan selalu menaungi hidup kita dan kita terhindar dari peperangan antar umat beragama. Dan Seluruh masyarakat Tiga Baru dapat lebih sukses dari sebelumnya. Bahkan yang paling penting bagi penulis adalah mengingat mereka dengan membawakan mereka kepada Tuhan melalui Doa, agar senantiasa diberikan Tuhan kekuatan, kesehatan, kesejahtraan, kesatuan, tahu membedakan yang baik dan buruk, bahkan melakukan apa yang Tuhan kehendaki di dalam Hidup mereka.  Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

 

Diketahui oleh :

                                               

      Pamong Lapangan

                   Pembimbing

 

 

(Pdt.  Elisabet Lumbantobing,S.Th)

            Pendeta Resort

         (ElisamakSitopu,M.Th)
 
         

      Nip.

 

 

 

 

 

Comments