NIM :
16.04.12.6643
Jurusan :
Teologi
M.Kuliah :
Mikro Sermon
Pendahuluan : Buku
Matius menyampaikan kepada kita Kabar Baik bahwa Yesus adalah Raja
Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah. Melalui Yesus itulah Allah menepati apa
yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun
Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik
itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
Buku Matius ini disusun secara teratur; mulai
dengan kelahiran Yesus, kemudian mengenai baptisan dan godaan yang dialami-Nya,
lalu mengenai karya-Nya di Galilea. Di situ Ia berkhotbah, mengajar dan
menyembuhkan orang. Setelah itu buku ini mengisahkan perjalanan Yesus dari
Galilea ke Yerusalem, dan apa yang terjadi dengan Yesus dalam minggu terakhir
hidup-Nya di dunia ini yang memuncak pada kematian dan kebangkitan-Nya.
Salah satu hal
yang dititikberatkan oleh Matius ialah bahwa Yesus adalah Guru yang besar, yang
mengajar bahwa Allah memerintah sebagai Raja. Yesus juga mempunyai wibawa untuk
menjelaskan arti dari Hukum Allah.
Matius 27:45-50 Kemenangan Pada Bagian Akhir
Mulai dar jam
dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kiar –kira jam
tiga berserulah yesus dengan suara nyaring :”Eli,Eli, lama sabakhtani”?
Artinya: Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku? Mendengar itu,
beberapa orang yang berdiri disitu berkata:”Ia memanggil Elia”. Dan segeralah
datang seorang dri mereka ; ia mengambil bunga karang , mencelupkannya kedalam
anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata:”Jangan, baiklah kita liahat apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkannya nyawa-Nya. Sementara
kita membaca kisah tentang penyaliban setiap hal seolah-olah terjadi begitu cepat tetapi dalam kenyataanya waktu bergerak
lambat , Markuslah yang paling tepat
dalam catatan waktunya. Ia
menceritakan bahwa Yesus disalibkan pada
jam yang ketiga, yaitu pada pukul 9
pagi. Dan ia mati pada jam kesembilan,
yaitu pada pukul 3 sore. Ini berarti yesus tergantung disalib selam aenam jam. Baginya penderitaan itu untung saja sigkat sebab sering terjadi para
penjahat tergantung disalib selama
berhari-hari sebelum kematian menjemput
mereka. Pada ayat 46 pastilah merupakan kalimat
yang paling mengejutkan dalam catatan injil, yaitu seruan yesus.
Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku, ini lah ucapannyan yang
dihadapannya kita harus tertunduk hormat dan serentak pula harus kita harus
mengerti. Inilah yang sungguh berharg, yesus melalui jurang yang paling dalamn
kemudian cahaya bersinar, , sekalipun tidak ada
Allah, namun tetap berpegang pada
iman dengan sungguh, pastilah kita akan menang. Sipemenang adalah
orang yang tidak prnah melepaskan
imannya, sipemenang adalah orang yang telah dihancurkan sampai titik yang paling dalam, namun tetap
bepegang pada Allah, karena inilah yang dilakukan yesus.
Keterangan
Ayat 45 : Yesus
disalibkan pada jam 09.00 pagi (Mrk. 15:25). Sesudah
berlalu tiga jam, sebuah kegelapan
yang meliputi seluruh daerah itu
dari jam dua belas sampai jam tiga. Karena Paskah terjadi pada
bulan purnama, maka kegelapan ini tidak mungkin disebabkan oleh gerhana
matahari. Pengaturan waktu kejadian jelas sekali bersifat mistik, sekalipun
Allah mungkin saja telah mempergunakan beberapa sarana kemahakuasaan untuk
membuat peristiwa ini terjadi. Apakah seluruh
daerah itu terbatas hanya pada wilayah tertentu saja ataukah
"seluruh daerah di bumi" (global) sulit ditentukan.
Ayat 46 :Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mzm. 22:2). Satu-satunya
ucapan dari salib yang dicatat oleh Matius dan Markus. Makna sepenuhnya dari
seruan ini tidak dapat diselami. Namun tentu hal yang pokok bukanlah
penderitaan jasmaniah. tetapi kenyataan bahwa untuk sesaat Yesus dijadikan dosa
demi kita (II Kor. 5:21); dan waktu
menjalani hukuman menggantikan orang berdosa, Dia dikutuk Allah (Gal. 3:13). Allah sebagai
Bapa tidak meninggalkan diri-Nya (Luk. 23:46); tetapi Allah
sebagai Hakim harus memisahkan diri dari Dia apabila Dia akan mengalami
kematian rohani menggantikan manusia berdosa.
Ayat 47-49 : Seruan tersebut
menimbulkan kesan bahwa Yesus sedang memanggil Elia, pastilah disebabkan
kemiripan bunyi di antara Eli
(Allah-Ku) dengan Elias (Elia).
Mereka justru makin seru meneriakkan ejekan mereka terhadap pengakuan-Nya
sebagai Mesias. Ini diutarakan oleh orang banyak yang ingin agar prajurit itu
membatalkan usahanya melayani Yesus (Mat.) dan juga oleh prajurit itu sendiri,
yang setelah memberi Dia minum, menyuruh orang banyak berhenti memprotes
tindakannya (Mrk.).
Ayat 50 : Setelah
tenggorokan-Nya disegarkan dengan empedu (bukan minuman keras seperti 27:34), Yesus berseru pula dengan suara nyaring.
Semua Injil Sinoptis menunjukkan bahwa kematian Kristus tidak disebabkan oleh
kehabisan tenaga akibat disalibkan, tetapi suatu penyerahan hidup secara
sukarela.
Aplikasi
Tujuan kematian yesus adalah supaya mereka yang
hidup tidak lagi hidup untuk dirinya saja tetapi untuk Tuhan yang telah mati
dikayu salibdan dibangkitka pada hari yang ketiga.bukan hanya sebagai fakta
sejara saja, namun merupakan suatu pengalaman iman dan kemudian harus di ajarkan
kepada jemaat. Kita harus mampu mengasihi dan harus mengikuti apa yang
dikehendaki Yesus kepada kita semua para pengikut Yesus. Sehingga Yesus rela
mati dikayu salib untuk menebus dosa kita umat manusia, jadi kita harus tahu
bahwa Yesus masih sayang kepada kita semua sehingga Ia rela mati di kayu salib
demi menebus dosa kita.
Comments
Post a Comment