Mikro Sermon (Mat: 27:45-50)



Nama              : James Anakampun
NIM                : 16.04.12.6643
Jurusan          : Teologi
M.Kuliah        : Mikro Sermon
Pendahuluan : Buku  Matius menyampaikan kepada kita Kabar Baik bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah. Melalui Yesus itulah Allah menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
Buku  Matius ini disusun secara teratur; mulai dengan kelahiran Yesus, kemudian mengenai baptisan dan godaan yang dialami-Nya, lalu mengenai karya-Nya di Galilea. Di situ Ia berkhotbah, mengajar dan menyembuhkan orang. Setelah itu buku ini mengisahkan perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem, dan apa yang terjadi dengan Yesus dalam minggu terakhir hidup-Nya di dunia ini yang memuncak pada kematian dan kebangkitan-Nya.
Salah satu hal yang dititikberatkan oleh Matius ialah bahwa Yesus adalah Guru yang besar, yang mengajar bahwa Allah memerintah sebagai Raja. Yesus juga mempunyai wibawa untuk menjelaskan arti dari Hukum Allah.
Matius 27:45-50 Kemenangan Pada Bagian Akhir
Mulai dar jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kiar –kira jam tiga berserulah yesus dengan suara nyaring :”Eli,Eli, lama sabakhtani”? Artinya: Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri disitu berkata:”Ia memanggil Elia”. Dan segeralah datang seorang dri mereka ; ia mengambil bunga karang , mencelupkannya kedalam anggur asam,  lalu mencucukkannya  pada sebatang buluh dan memberi yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata:”Jangan, baiklah kita liahat  apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkannya nyawa-Nya. Sementara kita membaca kisah tentang penyaliban  setiap hal seolah-olah  terjadi begitu cepat  tetapi dalam kenyataanya waktu bergerak lambat , Markuslah yang paling tepat  dalam catatan waktunya.  Ia menceritakan bahwa Yesus  disalibkan pada jam yang ketiga,  yaitu pada pukul 9 pagi.  Dan ia mati pada jam kesembilan, yaitu pada pukul 3 sore. Ini berarti yesus tergantung disalib  selam aenam jam.  Baginya penderitaan itu untung saja  sigkat sebab sering terjadi para penjahat  tergantung disalib selama berhari-hari sebelum kematian  menjemput mereka. Pada ayat 46 pastilah merupakan kalimat  yang paling mengejutkan dalam catatan injil, yaitu seruan yesus. Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku, ini lah ucapannyan yang dihadapannya  kita harus tertunduk  hormat dan serentak pula harus kita harus mengerti. Inilah yang sungguh berharg, yesus melalui jurang yang paling dalamn kemudian cahaya bersinar, , sekalipun tidak ada  Allah, namun  tetap berpegang pada iman  dengan sungguh,  pastilah kita akan menang. Sipemenang adalah orang  yang tidak prnah melepaskan imannya, sipemenang adalah orang yang telah dihancurkan  sampai titik yang paling dalam, namun tetap bepegang pada Allah, karena inilah yang dilakukan yesus.



Keterangan
Ayat 45 : Yesus disalibkan pada jam 09.00 pagi (Mrk. 15:25). Sesudah berlalu tiga jam, sebuah kegelapan yang meliputi seluruh daerah itu dari jam dua belas sampai jam tiga. Karena Paskah terjadi pada bulan purnama, maka kegelapan ini tidak mungkin disebabkan oleh gerhana matahari. Pengaturan waktu kejadian jelas sekali bersifat mistik, sekalipun Allah mungkin saja telah mempergunakan beberapa sarana kemahakuasaan untuk membuat peristiwa ini terjadi. Apakah seluruh daerah itu terbatas hanya pada wilayah tertentu saja ataukah "seluruh daerah di bumi" (global) sulit ditentukan.
Ayat 46 :Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mzm. 22:2). Satu-satunya ucapan dari salib yang dicatat oleh Matius dan Markus. Makna sepenuhnya dari seruan ini tidak dapat diselami. Namun tentu hal yang pokok bukanlah penderitaan jasmaniah. tetapi kenyataan bahwa untuk sesaat Yesus dijadikan dosa demi kita (II Kor. 5:21); dan waktu menjalani hukuman menggantikan orang berdosa, Dia dikutuk Allah (Gal. 3:13). Allah sebagai Bapa tidak meninggalkan diri-Nya (Luk. 23:46); tetapi Allah sebagai Hakim harus memisahkan diri dari Dia apabila Dia akan mengalami kematian rohani menggantikan manusia berdosa.
Ayat 47-49 : Seruan tersebut menimbulkan kesan bahwa Yesus sedang memanggil Elia, pastilah disebabkan kemiripan bunyi di antara Eli (Allah-Ku) dengan Elias (Elia). Mereka justru makin seru meneriakkan ejekan mereka terhadap pengakuan-Nya sebagai Mesias. Ini diutarakan oleh orang banyak yang ingin agar prajurit itu membatalkan usahanya melayani Yesus (Mat.) dan juga oleh prajurit itu sendiri, yang setelah memberi Dia minum, menyuruh orang banyak berhenti memprotes tindakannya (Mrk.).
Ayat 50 : Setelah tenggorokan-Nya disegarkan dengan empedu (bukan minuman keras seperti 27:34), Yesus berseru pula dengan suara nyaring. Semua Injil Sinoptis menunjukkan bahwa kematian Kristus tidak disebabkan oleh kehabisan tenaga akibat disalibkan, tetapi suatu penyerahan hidup secara sukarela.
Aplikasi
Tujuan  kematian yesus adalah supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya saja tetapi untuk Tuhan yang telah mati dikayu salibdan dibangkitka pada hari yang ketiga.bukan hanya sebagai fakta sejara saja, namun merupakan suatu pengalaman iman dan kemudian harus di ajarkan kepada jemaat. Kita harus mampu mengasihi dan harus mengikuti apa yang dikehendaki Yesus kepada kita semua para pengikut Yesus. Sehingga Yesus rela mati dikayu salib untuk menebus dosa kita umat manusia, jadi kita harus tahu bahwa Yesus masih sayang kepada kita semua sehingga Ia rela mati di kayu salib demi menebus dosa kita.



Comments