HUBUNGAN EKONOMI JEMAAT DENGAN PERTUMBUHAN
GEREJA
DI GKPPD RESORT
JAMBU REA
Oleh St
Beres Padang.
=============================================================
BAB I
PENDAHULUAN
ANALISIS
DATA JEMAAT
Jemaat di
gereja GKPPD
170 kk
Simda 90
orang
Sekolah minggu
150 orang
LATAR BELAKANG MASALAH
Pertumbuhan
ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan Ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan Ekonomi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan tema yang akan diangkat kami merumuskan masalah sesuai pertanyaan
yang telah kami susun. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah kami
susun:
1. Apakah ada hubungan perekonomian jemaat dengan
pertumbuhan gereja ?
2. Bagaimana sebernarnya keadaan Ekonomi jemaat itu?
3. Dari minimnya Ekonomi jemaat itu apakah ada yang
mau memberi kegereja sesuai janji iman atau persepuluhan?
4. Apa yang menjadi permasalahan Ekonomi i jemaat
itu?
5. Apa upaya gereja dalam meningkatkan perekonomian
jemaat itu?
6. Bagimana tanggapan bapak sebagai sekretaris
wilayah di Silakitang melihat para
gembala mempergunakan Etika Ekonomi nya ke kantor pusat?
Konsep
Pada
setiap penelitian yang akan dilakukan pasti berangkat dari masalah. Masalah
yang muncul bisa terlihat sangat menarik dan unik. Daya ketertarikan dan
keunikan itu sendiri terlihat berdasarkan kreatifitas seorang peneliti. Dari
mulai daya analisis dan penyajian data yang ditampilkan. Tampilan data yang
unik dan bisa menarik peminat pembaca bisa jadi akan menghasilkan satu karya
yang sangat dihargai oleh semua aktivis akademisi. Dengan
menggunakan konsep menuju gereja yang berlandaskan etika perekonomian dengan
menggunakan pertayaan
Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif dapat
didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
Dalam hipotesis ini kami langsung
bertanya dan saat bertanya disini lah kami mendefinisikan jawaban dari
narasumber kami.
1. Apakah
ada hubungan perekonomian jemaat dengan pertumbuhan gereja ?
Bicara
tentang pengaruh hubungan dalam ekonomi jemaat ini tentunnya sangat berpengeruh
sekali dari jemat untuk pertumbuhan Gereja ini, Tetapi dalam gereja yang saya
bagun ini hanya ada beberapa persen saja
0,5%-0,25%, karena belum memiliki Ekonomi yang kuat, dan dalam hal ini gereja
tidak menekankan ataupun berharap banyak dengan ekonomi jemaat,dalam hal ini
kami(Pak B padang) Bergerak sendiri.
Dan
juga saya melihat dari resort lainya yang ada di Taput ini bahwasanya dukungan
dari jemaat itu lebih dari 50% karena ini sudah tradisi.
2. Bagaimana sebernarnya keadaan Ekonomi jemaat itu?
Dalam
Hal ini yang memungkinkan adalah kondisi jemaat sendiri dalam artian kondisi
perekonomian yang kurang memungkinkan, dan tidak terlalu kuat.
3. Dari minimnya Ekonomi jemaat itu apakah ada yang
mau memberi kegereja sesuai janji iman atau persepuluhan?
Dalam
peningkatan gereja melalui perekonomian ini yang bersangkutan dengan
persepuluhan belum ada yang memberikan sebut(Pak B Padang)
4. Apa yang menjadi permasalahan Ekonomi i jemaat
itu?
Dalam
jemaat ini masalah yang mereka alami adalah kurangnya tenaga kerja,kurang pendapatan,
dan terlalu banyak pengeluaran kehidupan untuk pangan kesehatan dan lain
sebagainya.
5. Apa upaya gereja dalam meningkatkan perekonomian
jemaat itu?
Dalam
peningkatan ini dari gereja memang belum ada program, tapi Dalam Pribadi Simon
mengatakan dalam upaya ini gereja seharusnya bisa untuk itu, dan saya punya
impian akan membuka lapangan kerja,dan gereja itu harus bisa membuka itu,
jikalau Tuhan memberkati dalam perekonomian saya kami akan membuka itu, tapi
dalam hal ini bukan kami sendiri yng membuka usaha itu, nanti akan ada cara
lain dalam membuka usaha ini, tetapi kita yang akan memfasilitasi, kita yang
mendanani dan bukan kita yang mengelola tetapi jemaat yang akan melakukan itu.
Dan dari situlah di bagi kepada jemaat untuk sekian %persen dan kepada
gerejasekin persen juga dan juga kepada
hamba Tuhan yang memfasilitasi usaha itu. Itulah rencana dalam peningkatan
ekonomi jemaat ini.
Cara
lain adalah dengan membuka toko,membuka PAUD, sambut(Pak Beres) dengan metode
yang sama jemaatlah yang mengkelola itu. Kalau ini bisa terwujud dampak nya ini
akan besar dalam pembagunan, tetapi ini membutuhkan jangka yang panjang.
6. Bagimana tanggapan bapak sebagai sekretaris
wilayah di Silakitang melihat para
gembala mempergunakan Etika Ekonomi nya ke kantor pusat?
Dalam
hal ini juga kalau saya memandang para gembala disetiap wilayah dalam sebulan
sekali akan ada namanya pertemuan untuk kewajiban persepuluhan dari setiap para gemabala untuk pusat, dan
ketika mereka memberikan persepuluhan itu kepada bendahara dan bendaharalah
yang akan menyetor itu ke pusat, tetapi selama ini hampir 60% gereja-gereja
yang ada diwilayah ini kalau mereka memberikan persepuluhan itu adalah berkat pribadi sendiriyang mereka
dapat , meraka menerima berkat dari pelayanan maupun dari gaji itu di kumpulkan
dan dari situ akan dipotong 10% untuk di kasih kepada bendahara dan di setor ke
pusat, tetapi selalma ini yang mereka lakukan hampir 70% itu masih dari khas
gereja mereka ambil, jadi sebenarnya ini tidak berEtika, karena itu manjadi
tanggung jawab pribadi, bukan bicara gereja, tapi akhirnya mereka melaporkan
persepuhuhan mereka tapi uangnya itu persepuluhan itu mereka ambil dari Khas
gereja itu tidak boleh. Jadi disitulah Etika yang tidak baik di gunakan, jadi
(Pak B padang ) menyimpulkan itu adalah Etika yang buruk bagaimana pun Khas
gereja itu di operasiolkan oleh gereja, bukan untuk menutupi tanggung jawab
pribadi termasuk juga perjalanan para gembala baik pertemuan untuk sinode
dan ke pertemuan di pusat mereka lebih
mengambil dana dari khas gereja itu. Dan lebih parah lagi jika kurang dala itu
mereka menyampaikan kepada jemaat supaya jemat memberikan sebatas kemampuan
mereka untuk mendukung tapi sebenarnya itu tidak boleh. Karena di GKPPD itu
pelayanan yang kita lakukan memang harus pribadi yang tulus, bukan tergtung
pada jemaat, karena jemaat itu hanya titipan Tuhan untuk kita layani, dan
jikalau adapun persembahan setiap Minggu itu untuk operasi gereja. Dan ini pun
bukan tergantung pada khas dalam setiap acara jadi dari pendeta kapan?
7. Dalam perekonomian jemaat sekarang ini apakah dalam hal memeberi ke gereja apakah
itu memang kewajiban atau dari ketulusan hati mereka?
Ini
bisa di katakan bukan kewajiban. Tetapi karena mereka diberkati dalam
kehidupanya dan mereka di berkati lewat penggemblaan tersebut, dan lewat dari
situlah mereka bergerak dalam hal memberi. kalau di katakan persepuluhan itu
memang wajib tetapi imannya belum digerakkan, belum bertumbuh dan disini lah
gereja tidak memaksa dalam hal memberi.
Teknik Pengumpulan Data
a). Wawancara
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau
sumber data.
Wawancara
ini kami lakukan dengan St B Padang jambu rea. Dalam wawancara ini kami
mengajukan berbagi pertanyaan yang sudah terkumpul
Analisis
Data
Adapun tujuan dari analisis data ialah untuk
mendeskripsikan data sehingga bisa di pahami, lalu untuk membuat kesimpulan
atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi berdasarkan data yang
didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian
hipotesis. Itulah penjelasan mengenai analisis data semoga dapat dipahami.
Dalam anaalisis data ini kelompok
hanya mengunakan pertayaan langsung kepada narasumber kami.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Pertumbuhan
ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu gereja dalam hal ini gereja harus bisa memberikan uapaya untuk
meningkatkan perekonomian ekonomi jemaat agar saling memberikan kontribusi
dalam perkembangan gereja
Saran
Terjadinya berbagai masalah dalam
pembangunan ekonomi dalam perkembangan
gereja sebaiknya harus diperhatikan, karena banyak sekali setiap masyarakat
yang merasakan dampaknya, salah satunya kemiskinan yang menjadi masalah pokok
setiap pengeluaran dan biaya kehidupan
keluaraga
Pustaka
Wawancara dengan St Beres Padang, Hari :Sabtu 22 Desember November 2019/18:00
Comments
Post a Comment