KITAB
AMSAL
Kitab
Amsal merupakan kumpulan tulisan dengan aneka ragam gaya yang berbeda-beda Keanekaragaman
ini menunjukkan ruang lingkup yang luas dari masyal Ibrani yang biasa diterjemahkan ‘amsal’ dalam
bahasa Indonesia
Kata
masyal mungkin diambil dari akar kata yang berarti ‘menyerupai’ atau‘dibandingkan
dengan’ jadi, amsal pada mulanya mungkin merupakan semacam perbandingan,
seperti yang sering terdapat dalam perjanjian lama
Ø TUJUAN
Hikmat ibrani adalah seni untuk mencapai
keberhasilan dan kitab amsal adalah buku petunjuk untuk hidup yang berhasil
Tujuan
utama kitab amsal adalah untuk menunjukan dengan cermat dan tepat dan mudah
diingat, apa yang dimaksud dengan siap
melayani Allah sepenuhnya
Ø ISI
Kitab
Amsal sekurang-kurangnya terdiri dari delapan kumpulan tersendiri, yang dapat
dibedakan dari sub judul pengantarnya atau dari perubahan gaya tulisan yang mencolok
a.
Pentingnya hikmat (Ams 1-9)
- Amsal 1-9 menggambarkan teknik-teknik hikmat pada puncak gerakan hikmat di Israel
- Tujuan pengarang adalah untuk memperlihatkan secara tajam kontras antara akibat mencari dan menemukan hikmat dengan akibat mengejar kehidupan yang bodoh
- Hikmat dan kebodohan adalah konsep-konsep agama yang sangat praktis
- Dalam Amsal 1-9 hanya ada beberapa petunjuk khusus, dan pasal-pasal itu sebagian besar menjelaskan hal memilih hikmat atau kebodohan, kebenaran atau kejahatan
b.
Amsal-amsal Salomo ( Ams 10:1-22:16)
Ø Dalam
Amsal 10-15, struktur puisinya biasanya bersifat pertentangan (antitetik),
yakni baris kedua menyatakan gagasan yang berlawanan dengan baris pertama
“siapa
yang mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu
panen membuat malu”. (Ams 10:5)
Ø struktur ini sangat sesuai untuk pengajaran
hikmat karena menjelaskan segi positif dan segi negatif dari suatu sikap atau
kelakuan
c.
Amsal –amsal orang bijak (Ams 22:17-24:22)
v Identitas orang-orang yang menyusun ,
mengumpulkan,menyelesaikan dan mengatur amsal-amsal tidak diketahui.
v Mungkin
mereka adalah ahli tulis kerajaan yang diperintahkan untuk membuat kumpulan
peribahasa yang berguna dan pengamatan bijaksana ( seperti pegawai-pegawai
Hizkia, Ams 25:1)
v Bentuk
khas Amsal-amsal dalam kumpulan ini adalah nasihat atau dorongan
d.
Perkataan-perkataan tambahan (Ams 24:23-24)
• Tanggung
jawab moral dan sosial dalam kitab Amsal banyak terdapat di Amsal 24:28-29,
walaupun tidak ada tekanan mengenai agama.
• Bagian
ini juga adalah karya kelompok orang bijak yang tidak diketahui namanya
e.
Amsal-amsal Salomo kumpulan Hizkia (Ams 25-29)
v Ada
suatu tradisi Yahudi (Talmud baba bathra 15a) yang mengatakan bahwa
Hizkia dan pegawai-pegawainya menulis kitab Amsal dan tentu saja tradisi
tersebut didasarkan pada amsal 25:1
v acuan
ini sangat sesuai dengan minat raja itu ( pada abad 8 sM) terhadap kesustraan,
yang tampak secara tidak langsung dalam usahanya untuk memulihkan pola-pola
ibadat yang dimulai oleh Daud, termaksud mazmur-mazmur dari Daud dan Asaf (lihat 2 taw 29:25-30)
f.
Perkataan-perkataan Agur (Ams 30)
- Pemikiran
yang tepat dalam Amsal 30:2-4 sulit
dipahami
-Ada
sedikit nada sarkasme disini ketika penulis mengutip perkataan seorang yang
skeptis bahwa hanya sedikit yang dapat diketahui tentang Allah, terutama
perananNya dalam alam semesta
- Orang
yang skeptis ini mencaci maki orang bijak yang memberi tahu kepadanya tentang
Allah
- Agur
menyimpulkan bagian ini dengan doa singkat dan menggugah; kiranya Allah memberi
kepadanya apa yang benar-benar ia perlukan, supaya ia tidak dicobai karena
kemiskinan atau kecukupan (Ams 30: 7-9)
g.
Perkataan-perkataan Lemuel (ams 31:1-9)
• Seperti
agur, Lemuel raja masa ini pun tidak dikenal
• Ada
tradisi rabi yang mengatakan bahwa Lemuel dan nama-nama Amsal 30:1 adalah
julukan bagi Salomo.
• Tradisi
yang merupakan untuk menganggap seluruh kitab ini ditulis olehnya, secara umum
untuk diterima
• h.
Gambaran tentang istri yang cakap ( Ams 31:10-31)
i. Batas-batas hikmat
i. Batas-batas hikmat
Ø Waktu
penyusunan
v Dari
Amsal 25:1 jelaslah bahwa kitab Amsal tidak mungkin diselesaikan sebelum masa
raja Hizkia (kira-kira 715-686).
v Dua
pasal terakhir mungkin ditambahkan selama atau segera sesudah masa pembuangan (
kira-kira 500 sM)
Ø Kitab
Amsal dan Perjanjian Baru
• Para
penulis perjanjian baru sering mengutip kitab Amsal untuk dukung pengajaran
mereka
• Kristus
yang datang untuk menggenapi hukum taurat kitab para nabi ( mat 5:17) juga
menggenapi tujuan sastra hikmat Allah (mat 12:42; 1 kor 1:24;30) lebih dari
pada Salomo dan menggunakan teknik-teknik orang Amsal, perumpamaan, ilustrasi,
dari alam, pertanyaan teka-teki untuk menarik perhatian pendengar dan
menanamkan sabda-Nya dalam mereka
• Jika
Amsal dapat dikatakan sebagai ulusan yang engenai hukum kasih, maka kitab itu
juga merupakan bagian dari siapa dalam perjanjian lama untuk menyambut
kedatangan Dia yang dalam-Nya kasih Allah mengambil bentuk manusia
Comments
Post a Comment