KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha
Esa, karena kasih karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah perbaikan ini. Tidak ada kesulitan yang membuat saya
kewalahan untuk mengerjakan tugas ini. Makalah
ini untuk memenuhi tuntutan perkuliahan mata kuliah Pengantar
Surat-Surat dan Apokaliptik yang dibimbing oleh dosen mata kuliah “Erman
Saragih MTh”.
Saya menyadari sebagai penulisan bahwa makalah ini
tentunya memiliki kekurangan, baik tanda baca, atau tutur kata yang kurang
sesuai, saya mengharapkan saran dari
pembaca dan saya juga meminta maaf jika ada tutur kata yang tidak berkenan di
hadapan pembaca. Untuk itu saya ucapkan terima kasih.
Penulis
James Anakampun
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Filemon
di tulis pada waktu dan situasi yang sama dengan Efesus dan Kolose. Onesimus,
budak Filemon, seorang pengusaha dari Kolose, telah melarikan sebagian harta
bajikanya ke Roma dan menyembunyikan diri di tengah keramaian Kota besar itu.
Entah dengan jalan apa ia bertemu dengan paulus dan bertobat (Filemon 10).
Tetapi
budak-budak pelarian, jika tertangkap kembali, dapat saja di jatuhi hukum mati.
Namun demikian Paulus merasa bahwa Onesimus harus kembali kepada tuanya, yaitu
Filemon. Onesimus bukan hanya sebagai budak melainkan sebagai saudara dalam
Kristus.
Karena paulus merasa bahwa ia harus meluruskan
kesalahan yang telah di perbuat Onesimus,ia mengirimnya kembali kepada bekas
majikanya dengan membawa surat ini, yang meghimbaunya untuk menerima dan
memaafkan Onesimus kembali. Paulus bersedia membayar kerugian meteri yang di
sebabkan oleh Onesimus (18-19) dan setelah itu ia berharap dalam waktu yang
singkat dia bisa terbebas dari penjara dan menajutkan misiologinya ke
gereja-gereja lainya.
Dari
beberapa buku yang saya ambil, tentang bagaimana sejarah kitab Filemon tidak
jauh berbeda para pendapat penulis lain yang hampir sama membahas bagaimana Paulus memberikan surat
singkat ini kepada Filemon untuk menerima kembali Onesimus sebagai Hamba. Secara
historis latar belakang penulisan surat Filemon dapat ditinjau dari dunia
sosial dan proses peredaksian tersebut. Dalam dunia sosial saya memuat bebarapa
indicator sesuai dengan buku Merill Drs
M. E. Duyverman dan buku lain nya
tentang pembahasan PB yaitu politis, budaya, agama dan Geografis. Sedangkan
peredaksian penulis membahas tentang proses penulisan. Dari kajian tersebut,
capaian perkuliahan mampu dimilki oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Surat-surat dan Apokaliptik.
2.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
latar belakang penulisan surat paulus kepada Filemon dari dunia sosial dan
proses peredaksian ?
3.
Tujuan
Penulisan
Untuk
mengetahui / memahami latar belakang penulisan surat paulus kepada Filemon dari
dunia sosial dan proses peredaksian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DUNIA SOSIAL SURAT PAULUS KEPADA FILEMON
1.
BUDAYA
WILLIAM MARXSEN
Mengatakan, pada masa itu, pelarian seorang budak adalah suatu kejahatan yang
seruis. Ada tentara-tentara yang khusus di tunjuk untuk mengejar para para
pelarian. Kalau seorang budak tidak berhasil menemukan tempat perlindungan dan
kalau tidak tertangkap biasanya ia menyembunyikan diri di antara masyarakat di
kota besar. Penting di catat bahwa Paulus menerima keadaan hukum yang demikian.
Ia tidak membenarkan kesalahan yang telah dilakukan oleh Onesimus, ataupun
menyerang perbudakan seperti seorang revolusioner sosial,[1]
jika tertangkap kembali, dapat saja di jatuhi hukum mati.
Dalam buku JHON DRANE mengatakan
barang siapa menyembunikan budak-budak yang melarikan diri,di ancam hukuman di
kekaisaran Roma.
2.
POLITIK
JHON
DRANE Mengatakan Di dalam kebudayaan sudah di tetapkan
bila mana seorang budak melarikan diri dan harus di hukum mati di kekaisaran
Roma, maka Paulus menyadari tindakan tersebut akan menghancurkan ikatan
persahabatan Kristianai yang telah terjalin antara dia sendiri dengan Onesimus.
Oleh karena alasan-alasan praktis inilah Paulus mengirim Onesimus kembali ke
kolose,bersama dengan surat pribadi (=Filemon) yang singkat ini. Tentu sikap
Paulus melakukan hal tersebut menumbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang
pandangannya terhadap perbudakan sebagai suatu lembaga. Pada khususnya,para
pembaca modren bertanya bagimana episode ini dapat di cocokkan dengan
pertanyaan-pertanyaan kategori Paulus,bahwa kemerdekaan adalah inti injil
Kristen (Gal 3:28).[2]
Drs.M.E
DUYVERMAN
Mengakatan
Paulus tidak meminta supaya Onesimus di bebaskan,malah ia menyuruh Onesimus
kembali kepada tuanya (12). Bukan penghapusan perbudakan selaku ketentuan
sosial yang menjadi perjuangan Paulus. Ia menuntut sesuatu yang
melebihinya:supaya Onesimus, hamba itu diterima “sebagai saudara kekasih”(16).
Di dalam Kristus bukanlah kedudukan sebagai hamba yang terutama menyusahkan
hati,dan bila mana hubungan ini tidak ada yakni kekasih yang sejati maka
manusia dapat menghambat sesamanya sebagimana di buktikan jelas oleh perjuangan
kaum buruh untuk keadilan sosial sejak abad yang lalu.[3]
3.
AGAMA
Dalam
buku DRS.M.E
DUYVERMAN mengatakan dalam di tinjauannya bahwa kebanyakan kesukaran timbul karena
orang-orang Kristen itu sendiri:aliran
ke-Yahudi-an (Galatia) orang yang terlalu cepat menantikan kedatangan Kristus
(Tesalonika),yang menonjolkan diri dalam berkata-kata dengan bahasa
Roh,terpecah-pecah (Korintus) orang-orang sinkretis (kolose,pasoral)[4]
4.
EKONOMI
Dalam buku JHON DRANE, Mengatakan Bersamaan dengan surat ke jemaat di kolose,
Paulus juga mengirim surat pribadi kepada Filemon,seorang anggota terkemuka
jemaat tersebut,Rupanya ia sengat kaya,sebab orang-orang Kristen secara tetap
mengadakan pertemuan-pertemuan di rumahnya (ay 2). Sama seperti orang-orang
lain yang mempunyai kedudukan seperti dia dalam kekaisaran Roma, Filemon
memiliki sejumlah budak. Salah satu di antranya Onesimus telah melarikan diri
dari Kolose, mungkin dengan membawa sebagian harta Filemon bersamanya ( ayat
18-19). Tetapi ia bertemu dengan paulus, dan akhirnya menjadi Kristen.[5]
Dalam buku Marill C.Tenney mengatakan bahwa Paulus bersedia membayar kerugian
materi yang di sebabkan oleh Onesumus.
DRS.M.E DUYVERMAN,
Mengatakan mungkin Filemon ini seorang hartawan: ia mempunyai dan Rumah nya
menjadi tempat orang Kristen berkumpul untuk berbakti dari perkataan Paulus
yang mengatakan bahwa Filemon berutang kepadanya, yakni dari Filemon sendiri
(ay.19)
5.
GEOGRAFIS
Dalam
buku WILLIAM
MARXSEN mengatakan Kita di hadapkan dengan kesulitan-kesulitan serupa
ketika kita beralih ke soal dimana Filemon tinggal. Dalam kolose di sebutkan
nama Onesimus yang tinggal kolose (4:9) tetapi mengingat banyaknya ornag yang
menggunakan nama tersebut kita tidak bisa pastikan apakah orang yang memakai nama
itu di Filemon dan Kolose memang adalah orang yang sama. Oleh karena itu lah
Paulus mungkin saja pernah bertemu Filemon di tempat lain. Terkadang diduga
bahwa Filemon adalah surat dari “Loadikia” yang disebutkan dalam kolose
4:6,tapi hal ini tidak mungkin karena surat Loadikia itu d maksudkan untuk
dibaca oleh umum dan Filemon seperti yang kita kenal tampaknya tidak cocok
untuk maksud itu.[6]
DRS.M.E
DUYVERMAN Mengatakan, Tempat tinggal Filemon
ialah Kolose (Kol.4:9), dan Arkhipus (Fil.2)
bertugas juga di sana.
JHON
DRANE Mengatakan, kita tidak tahu dengan pasti apa yang
terjadi dengan onesimus ketika ia kembali ke kolose. Mungkin ia di lepaskan dan
kembali kepada Paulus dan menjadi seorang tokoh terkemuka di jemaat-jemaat
Kristen di wilayah itu. Pada awal abad kedua, ignatuis menyebut seseorang yang
yang bernama Onesimus yang menjadi pemimpin jemaat di Efesus.
B.
PEREDAKSIAN
SURAT FILEMON
1.
KEPENULISAN
Dalam buku DRS.M.E
DUYVERMAN Surat ini di tulis oleh paulus sendiri (ay 19) di tengah
surat ini mungkin inilah satu-satunya surat yang ditulis seluruhnya oleh paulus
sendiri.[7]
WILLIAM MARXSEN
mengatakan Paulus menulis surat ini dari penjara (ay.1), tetapi ia tidak menyebutkan
tempatnya.
Dalam buku surat
kiriman penjara oleh JARRY AUTREI mengatakan, Paulus
sendiri yang menulis surat ini kepada Filemon dari Rumah yang disewanya.
Pada abad ke-19, keaslian surat ini
dipertanyakan oleh F.C. Baur, yang
beranggapan bahwa surat ini hanyalah khayalan Kristen saja dan nama Paulus
hanya diperalat untuk menyelesaikan masalah perbudakan. H.J. Holtzmann juga sepaham dengan Baur. Namun berdasarkan penemuan salinan-salinan tua dan analisis
lebih teliti saat ini keraguan itu tidak ada lagi dan diyakini bahwa Rasul Paulus adalah
penulis dari surat ini. Berdasarkan fakta yang ada, surat ini ditulis ketika Rasul Paulus sedang
berada di dalam penjara (ayat 1, 23, 24). Selain itu, D. Guthrie dengan tegas menyatakan bahwa Surat Filemon ini
sangat mencerminkan corak berpikir dan gaya tulisan Rasul Paulus. Pada akhirnya para pakar Perjanjian Baru sepakat
bahwa Surat Filemon ini ditulis oleh Rasul Paulus.[8]
2.
TANGGAL
DAN TEMPAT
Dalam
buku surat kiriman penjara oleh JARRY AUTREI mengatakan Untuk
mengetahui dimana tempat dan tanggal surat ini ditulis bisa kita lihat kembali
di surat kolose. Surat kiriman ini ditulis dari Roma selama Paulus dipenjarakan
di Roma untuk pertama kalinya, Tahun 61-63 M, mungkin pada musim semi atau
musim panas 62 M.[9]
WILLIAM
BARCLAY mengatakan, Surat Efesus ditulis sekitar
tahun 60-61 M oleh Paulus, Rasul Yesus Kristus (1:1, 3:1). Surat ini ditulis di
Roma, ketika pemenjaraannya yang pertama (3:1, 4:1, 6:20). Surat Efesus dikenal
sebagai surat penjara dan ditulis pada waktu yang hampir bersamaan dengan surat
Kolose dan Filemon.[10]
Dalam
buku Drs.M.E.Duyverman menagtakan
bahwa Surat Filemon ini ditulis pada masa yang sama dengan surat kolose dan
Efesus.[11]
Dalam
buku WILLIAM
MARXSEN mengatakan Paulus menulis surat ini dari penjara. (ay.1) tetapi
ia tidak menyebutkan tempatnya. Ia mengharapkan agar segera lepas,oleh karena
itu Kaisaria dan Roma barangkali harus di tolak dalam pemikiran menganai tempat
penulisan ini. Tapi mungkin Efesus tempatnya. Kuil Artemis di Efesus adalah
salah satu tempat perlindungan para budak yang melarikan diri.[12]
Di kalangan para ahli Perjanjian Baru, tempat dan
waktu penulisan surat Filemon masih menjadi perdebatan. Dari teks-teks yang
ada, dapat disimpulkan bahwa surat Filemon dan surat Kolose dikirim
dari tempat yang sama. Ada tiga tempat yang kemungkinan merupakan tempat
penulisan surat Filemon yaitu Roma, Kaisarea, dan Efesus.[13]
3.
PENERIMA
Dalam
buku surat kiriman penjara oleh JARRY AUTREI mengatakan Dalam salam,pertama-tama disebut Filemon,tetapi,
bukan saja dia saja,dalam ay 2 kita di perkenalkan dengan Apfia,Arkhipus (istri
dan anak Filemon?) dan jemaat yang ada dirumahnya.
1. Filemon.
Paulus menyebutnya
sebagai “yang kekasih” bukanlah suatu jabatan resmi,melainkan suatu istilah
yang dapat digunakan kepada kaum awam di dalam gereja.
2. Apfia
Ia di sebut “saudara perempuan kita”. Mingkin ia
adalah istri Filemon
3. Arkhipus
Paulus menyebut dia
sebagi “teman seperjuangan” dalam ayat ini dan dalam Filipi 2:25, istilah ini
di gunakan untuk menyatakan seorang rekan pelayan injil. Mungkin Arkhipus
adalah anak laki-laki Filemon. Karena ia diberikan tugas melayani di gereja
sebagi gembala sidang.
4. Jemaat
di rumahmu
Kita
tidak mengetahi apakah seluruhnya atau hanya sebagian jemaat kolose yang
berbakti di rumah Filemon. Dalam Kis 12:12;Roma 16:5; 1Kor 16:19; dan kolose
4:15. Tidak ada catatan mengenai gedung gereja Khusus sampai abad ketiga Tarikh
Masehi.[14]
Dalam
buku WILLIAM
MARXSEN Mengatakan surat Paulus yang paling singkat ini berdasarkan
lingkungan penerimanya yang terbatas surat ini jelas memberikan kesan sebagai
surat pribadi, namum pada saat yang sama merupakan surat rasuli.
Dalam buku DRS.M.E DUYVERMAN,
Mengatakan dalam salam, pertama-tama di sebut Filemon. Tetapi, bukan dia saja,
dalam ayat 2 kita diperkrnalkan dengan Apfia, Arkipus (istri dan anak
Filemon?), dan dengan jemaat dirumahnya.
4. TUJUAN SURAT INI
Dalam buku surat kiriman penjara
oleh JARRY
AUTREI mengatakan Paulus
mengirimkan surat ini kepada Filemon untuk memberi dorongan kepadanya menerima
kembali budaknya yang telah melarikan diri itu. Yaitu menerima dia dangan cara
yang selaras dengan iman Kristiani. Dasar permohonan Paulus adalah kasih dan
kebaikan Filemon, hubungan baru antara Filemon dan Onesimus,serta perubahan
perangi Onesimus dan hutang budi Filemon kepada Paulus.[15]
Dalam
buku DRS.M.E
DUYVERMAN Mengatakan, Terdorong oleh perasaan sopan-santun,kita sering
memuji apa yang sebenarnya kita anggap kurang bagus;kita menderita,tapi kita
mengatakan “tidak apa-apa” kita memohon sesuatu akan sama sekali tidak berhak
atasnya,padahal bila di tolak, kita marah-marah.(dalam hati). Perhatikan juga
sendau-garau(humor) Paulus. Di dalam ay 11,20. Paulus bermain kata-kata dengan
arti nama Onesimus yakni yang “berguna” bahkan dalam ay. 11 mungkin beliau
menggunakan kata-kata achrestos dan euchrestos yang mirip pada
Chistos=Kristus:dulu tanpa Kristus,sekarang Baik ber-Kristus. Oleh karena itu
surat ini juga adalah begitu segar. Surat pengembalaan yang sebaik-baiknya,
demikianlah paulus menyampaikan maksud utamanya, yakni supaya Filemon menerima
hamba yang bersalah itu dengan baik.[16]
JHON
DRANE, Mengatakan di sini kita perlu memperhatikan bahwa paulus
secara eksplisit menyatakan harapanya bahwa ia tidak mengembalikan Onesimus
pada kedudukannya seperti sebelumnya. Ia mengirimnya kembali bukan “ sebagai
hamba, melaikan lebih dari seorang hamba, yaitu sebagi saudara yang kekasih”
(ay.16). Dan ia mengatakan kepada Filemon “terimalah dia seperti aku sendiri”
(ay.17).
Dalam
buku WILLIAM
MARXSEN Mengatakan kini Paulus mengirim Onesimus kembali, ia telah
berjumpa dengan Paulus di suatu tempat dan melalui Paulus pula ia telah
bertobat (ay.10). Anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara; dengan
permintaan supaya Filemon menerima budak yang lari itu sebagai saudaranya dan,
bila mungkin mengirimkannya kembali kapeda Paulus karena ternyata ia amat
berguna baginya (ay.13dyb).
BAB
III
Kesimpulan
Surat
Filemon itu di tulis pada tahun ± 61-63 M sewaktu Paulus di penjarakan di Roma
dan surat Filemon ini adalah surat yang paling singkat dan surat ini di tulis
karena seorang budak yang bersalah dari Kolose yang bernama Onesimus. Tujuan
surat ini di tulis bahwa Paulus merasa ingin meluruskan kesalahan yang telah
diperbuat Onesimus, dengan mengirim onesimus kembali dan agar Filemon menerima
Onesimus dan memanfaatkannya dan Paulus bersedia membayar kerugian materi yang
di sebabkan oleh Onesimus. Menurut buku Merril C. Tenney, hal 393, Tujuan
Penulisan ini mengandung gambaran yang paling sempurna dalam sulur Perjanjian Baru
tentang makna pengampunan. Suatu contoh dari kemahiran Paulus dalam menangani
masalah-masalah masyarakat yang peka.
Kritik Dan Saran
Kritikan saya dari
sumber buku tersebut yaitu buku Merrill C. Tenney, yaitu menganai tentang
paulus harus meluruskan kesalahan yang diperbuat Onesimus, dengan membawa surat
ini, yang menghimbauya untuk menerima dan memaafkan Onesimus kembali. Sedangkan
dalam buku Willi Marxsen dikatakan bahwa Onesimus tidak dapat menyimpulkan
berdasarkan kesamaan nama semata-mata bahwa filemon , majikan Onesimus, tinggal
di kolose.
DAFTAR PUSTAKA
Drane,Jhone
Memahami Perjanjian Baru, Jakarta:BPK-GM 2011
Duyverman
M.E, Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, Jakarta:BPK-GM,1966
Merrill
C. Tenney, Survei Perjanjian Baru II, (Malang:Gandum mas, 2006),
[1]William
Marxsen,pengantar perjanjian baru, (
Jakarta,BPK Gunung Mulia,2012) hal74.
[2] Jhon
Drane, memahami perjanjian Baru pengantar
Historis-Teologis,( Jakarta, BPK Gnunung Mulia 2016)hal384
[3] Drs. M,E. Duyverman,pemimbing kedalam perjanjian baru,( Jakarta,BPK
Gunung Mulia,2011)hal166.
[5] Ibid .Jhon Drane, Hal.383.
[6]
Ibid.William Marxsen hal.75
[8]
Wikipedia
[9] Jarry
autrey. Surat kiriman penjara,
(Malang,Gandum Mas, )hal8.
[10] William
Barclay, “Pemahaman Alkitab Setiap Hari Galatia & Efesus”.
[12] Ibid. Ibid.William
Marxsen,Hal.75
[13]
Wikipedia.
[15] Jarry autrey. Surat kiriman penjara, (Malang,Gandum Mas, )hal 9-10.
Comments
Post a Comment