KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha
Esa, karena kasih karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak ada
kesulitan yang membuat saya kewalahan untuk mengerjakan tugas ini. Makalah ini untuk memenuhi tuntutan perkuliahan mata
kuliah Pengantar Surat-Surat dan Apokaliptik yang dibimbing oleh dosen mata
kuliah “Erman Saragih MTh”.
Saya menyadari sebagai penulisan bahwa makalah ini
tentunya memiliki kekurangan, baik tanda baca, atau tutur kata yang kurang
sesuai, saya mengharapkan saran dari
pembaca dan saya juga meminta maaf jika ada tutur kata yang tidak berkenan di
hadapan pembaca. Untuk itu saya ucapkan terima kasih.
BAB
I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Surat Yudas terdapat dalam kitab Perjanjian Baru dan merupakan bagian dari surat Am setelah surat
Yakobus, 1 dan 2 petrus,serta 1, 2,dan 3 Yohannes yang ditulis mula-mula dengan
bahasa Yunani. Ke-7 surat Am sering juga disebutkan surat-surat katolik “kath holen ten oikumenen” yang artinya:
bagi seluruh bumi. Dengan kata lain surat bukan hanya dialamatkan bagi satu
jemaat tertentu melainkan untuk seluruh gereja. Ada banyak penemuan
salinan-salinan Perjanjian Baru yang tertulis dalam Papirus sekitar 5.000 buah.
Sekilas tentang Papirus, Papirus merupakan semacam tumbuhan seperti ilalang
yang hidup di pinggir sungai atau telaga dan bentuknya menyerupai tebu.
Batangnya kemudian di iris-iris hingga diperoleh semacam kertas yang bagus
tetapi getis ( rapuh), sehingga mudah rusak. Menurut Chester Beatty Papyri
dalam P72 mengungkapkan bahwa: salinan tertua surat-surat Yudas, 1 dan 2 Petrus
berasal dari abad ketiga/keempat. Cirinya sesuai dengan teks Mesir.
Terjemahan Bode dengan tiba-tiba memunculkan bentuk Ibrani
dengan alasan yang kurang diketahui sedang dalam perjanjian baru selalu di
pakai bentuk Yunani yaitu Yudas. Dalam
surat Yudas pengaruh guru-guru palsu merupakan pokok pembahasan atau dalam surat Yudas dengan jelas menentang ajaran
sesat.
Adanya
perbedaan yang ditemukan dari beberapa buku yang membahas surat Yudas. Hal ini
menimbulkan kebingungan secara khusus bagi saya sebagai pemula dalam
mempelajari surat Yudas. Secara historis latar belakang penulisan surat Yudas dapat
ditinjau dari dunia sosial dan proses peredaksian tersebut. Dalam dunia sosial
saya membatasi dalam empat indicator sesuai dengan buku Merill C.Tenney yaitu
politis, budaya, ekonomi, dan agama. Sedangkan peredaksian penulis membahas
tentang proses penulisan surat Yudas (sejarah kanonis). Dari kajian tersebut, capaian
perkuliahan mampu dimilki oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Surat-surat
dan Apokaliptik.
B.Rumusan
Masalah
1.Apa
yang melatarbelakangi penulisan surat Yudas secara sosial dan peredaksian ?
C.
tujuan
1.Untuk memahami penulisan surat Yudas
secara sosial dan peredaksiannya .
BAB II
PEMBAHASAN
A.Keadaaan sosial surat Yudas
1.Politik
Menurut
Drs .Duyverman pada masa Tertuallianus
dan Klemen Alexandria adalah bapak bapak gereja (Hlm 207). Menurut buku John Drane tidak digambarkan sedikitpun
tentang struktur kepemimpinan jemaat yang biasa pada abad ke-2. Ada suatu wadah
tetap ajaran kristen, tetapi tidak ada indikasi tetang jabatan-jabatan di dalam
jemaat Suratun berlandaskan moral bukan suatu dasar kewibawaan.
.
2.Budaya
Menurut
Drs .Duyverman pada waktu surat ini ditulis Zaman Rasuli
sudah lalu dalam ayat 3 disebut “iman” ditradisikan (disampaikan LAI =Yunani, Paradosis
= tradisi). Menurut buku John Drane jemaat
mula-mula menyangsikan kedua surat ini. Surat Yudas pernah disebut oleh bapak
gereja tetapi Surat 2 Petrus tidak disebut sebelum karya Origenes (185-254 M)
dan sampai abad keempat, kedua-duanya masih dianggap surat palsu atau nilainya
diragukan.
3.Agama
Menurut
Drs .Duyverman “di dalam Surat Kolose
ajaran sesat itu masih dalam buaian, tetapi sudah mulai mengangkat kepalanya,
pada pengantian abad pertama kepada abad kedua, ia muncul sebagai teruna yang
dengan hebat mulai berkeliaran di dalam jemaat-jemaat, dan pada abad kedua berkembang
dalam berbagai sistem, yang mempunyai injilnya, kisahnya, dan lain-lain secara
tersendiri, yang berjiwa Gnostik. Sedang menurut Merril C.Tenney adanya guru-guru palsu, kaum Bileam dan kelompok
Korah (Hlm 460).
Menurut
buku John Drane, adanya ajaran sesat atau kaum Gnostik,
orang-orang yang menekankan pengalaman rohani mereka sendiri, mereka
mengemukakan bahwa mereka telah diangkat kepada kehidupan rohani tingkat baru, oleh
karena itu mereka telah dibebaskan dari pembatas-pembatas tingkat normal
moralitas Kristen.
4.Geografi
Menurut
Drs .Duyverman di dalam gereja Siria Surat Yudas secara
resmi tidak pernah diakui. Sementara di
Barat surat ini sudah cukup lama digunakan oleh Tertuallianus dan Klemen
Alexandrinus.
B.Peredaksian surat Yudas
1.Penulisan
Menurut Drs .Duyverman, pengarang
memperkenalkan diri sebagai Yudas hamba yesus Kristus dan saudara Yakkobus. Surat
2 Petrus sama isinya dengan surat Yudas, 2 petrus merasa bahwa surat Yudas
sangat berguna untuk lingkungan jemaatnya sendiri, tetapi ia tidak menyalinnya,
melainkan menyadurnya. Doksologi Surat Yudas sangat berkobar-kobar sama seperti
perlawanannya pada permulaan. Kanon pada masa itu disebut kanon Muratori (Hlm 206).
Tahun penulisan surat Yudas adalah surat ini ditulis kira-kira tahun 90, tetapi
jika perlawanan itu lepas dari Gnostik kira-kira tahun 75.
Merril
C.Tenney menyatakan, tidak ada keraguan bahwa surat Yudas dan 2 Petrus
adalah dua buah surat yang tidak dapat terpisah, tetapi kemiripan peristiwa
khusus, pemikiran dan kosakata di antara keduanya sulit untuk diungkap sebagai
suatu kebetulan (Hlm 457). Tidak diragukan bahwa penulisnya adalah saudara Yakobus, pemimpin gereja di Yerusalem dan
saudara tiri Yesus yang disinggung dalam Mark 6:3. Latar belakang penulisan surat Yudas, keadaan darurat yang
mendorong penulisan surat ini adalah penyusupan orang-orang ke dalam gereja Kristen
yang “menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka
dan menyangkal satu-satunya penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kritus”. Tahun penulisan
surat ini yaitu, bila surat Petrus baru di edarkan, berarti Yudas di tulis
sekitar tahun 67 atau 68. Sebaliknya bila Yudas bermaksud menggugah ingatan orang
yang berarti bahwa surat 2 Petrus telah lama di edarkan, mungkin Surat Yudas
baru di edarkan sampai selambatnya tahun 80.
Menurut
buku John Drane, Mungkin surat Yudas
dan surat 2 Petrus berasal dari sekelompok murid Petrus. John Robinson berpendapat
bahwa penulisnya adalah Yudas sebagai
wakil dari Petrus sehingga kedua isi surat ini sama. Surat Yudas tidak berdebat
dengan lawanya, penulis cukup mengutuknya dengan menyatakan bahwa
jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah mereka adalah dengan kembali pada iman
yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Banyak ahli berpendapat surat
ini di tulis tahun 150 M. Namun Jika dilihat dari segi surat 2 Petrus agaknya
di tulis antara tahun 100 sampai 135 M.
2.Penerima
Menurut Drs .Duyverman penerimanya adalah meliputi, orang yang masih berani menamakan diri kristen
padahal ... Menurut John Drane Surat ini ditujukan kepada orang yang
menyangkal kedatangan Yesus pada masa depan. Kaum para penyesat, Guru-guru
palsu dan para penganut ajaran Bileam.
Menurut
Merril C.Tenney Surat ini ditujukan
kepada kelompok Bileam yaitu orang-orang yang memiliki pengertian bahwa Allah
adalah pelayan kenikmatan manusia bukan Allah atas tujuan hidup mereka. Dan
kaum Korah yaitu kaum yang angkuh dan mementingkan diri sendiri.
3.Tujuan
Menurut Merril
C.Tenney Surat ini dengan jelas
menyatakan bahwa penulis tengah berusaha menulis surat kepada umatnya mengenai
“ keselamatan kita bersama” ketika niatnya berubah oleh karena suatu dorongan baru
yang menghasilkan suatu surat yang lebih bernada apologetik daripada teologis atau
renungan.(Hlm 458), Yudas menyatakan bahwa
tujuannya adalah untuk mendesak para pembacanya agar “tetap berjuang untuk
mempertahankan iman yang disampaikan kepada orang-orang kudus”(Hlm. 459). Menurut
John Drane Yudas membuat surat ini untuk memperingatkan
para kaum Gnostik bahwa pada PL Allah menghukum manusia karena berbuat
kesalahan yang serupa (Yud 8-16). Ia ingin mengecam orang-orang yang menganut
ajaran sesat. Menurut Drs .Duyverman tujuan dari surat Yudas ini adalah semua umat
Kristen seluruhnya agar tidak mengikuti ajaran Gnostik (Hlm. 205).
Dalam
buku Drs.Duyverman tahun penulisan Surat Yudas disebutkan antara tahun 90,
jikalau perlawanan terhadap penyesat itu merupakan satu rentetan dengan yang
terdapat dalam 1 Yohannes dan 2 Petrus. Jika perlawanan itu lepas dari Gnostik
kira-kira tahun 75 ke atas. Keterangan waktu yang terdapat dalam buku
Drs.Duyverman menurut pendapat saya tidak memiliki penjelasan yang luas. Ketika,
kita melihat kepada buku John Drane yang memuat beberapa waktu penulisan dan
dibubuhi dengan alasan yang luas. Demikian juga dalam buku Merril C.Tenney
waktu penulisan juga memiliki beberapa pendapat disertai dengan penjelasan yang
lebih luas. Memang dari ketiga buku tersebut, kita tidak menemukan waktu
penulisan yang sudah pasti.
Mengenai
siapakah penulis Surat Yudas?, jika kita
mengacu dari Alkitab dalam Yudas 1:1 penulisnya adalah Yudas hamba Yesus, saudara
Yakkobus. Nats ini juga menjadi acuan dalam buku Drs. Duyverman dan Merril
C.Tenney untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi dalam buku John Drane ia
mengungkapkan bahwa penulisnya adalah “sekelompok murid Petrus”, tentu John
Drane membubuhkan alasan untuk menjelaskan pendapatnya tersebut, yaitu salah
satunya karena kesamaan yang terdapat antara Yudas dan 2 Petrus. Perbedaan pendapat dari ketiga buku itu
adalah wajar, dan sebagai penulis makalah ini saya lebih memilih pendapat dari
Drs. Duyverman dan Merril, kosa kata Surat Yudas mempunyai kemiripan dengan
Surat Yakkobus, dimana keduanya banyak menggunakan perumpamaanyang diambil dari
alam.
Duyverman
berpendapat bahwa 2 Petrus menyadur surat Yudas karena berguna bagi jemaatnya.
Hal ini bertentang dengan buku John Drane, Surat Yudas dan 2 Petrus adalah dari
pengarang yang sama. Merril membubuhkan ada 4 peryataan yang berbeda mengenai
surat manakah yang lebih dahulu, daapt kita lihat pada halaman 458. Tentu saja
hal ini membantu kita untuk memahami manakah surat yang terlebih dahulu. Dari
sudut pandang saya sebagai penulis lebih setuju dengan pemikiran Merril yang
pada akhirnya, memberi kesimpulan bahwa Surat Petrus telah jatuh ketangan Yudas
dan ia telah menulis kepada pembacanya mengenai kemurtatan yang telah
diramalkan Petrus, yang sudah mulai terjadi di gereja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat
Yudas adalah surat yang ditulis untuk mengecam para penyesat atau Gnostikisme
pada masa itu. Penulis Surat Yudas adalah Yudas, hamba Yesus, saudara Yakkobus.
Waktu penulisan Surat Yudas belum dapat dipastikan, namun terdapat beberapa
tahun yang mungkin sekali merupakan waktu penulisan surat ini. Surat Yudas
memiliki kesamaan dengan 2 Petrus, berbagai pendapat mengutarakan tentang surat
manakah yang terlebih dahulu ditulis.
Comments
Post a Comment