KEMATIAN
YESUS
• Mengapa
Yesus mati? Dari semua pertanyaan yang dapat kita ajukan tentang Yesus, mungkin
tidak ada pertanyaan lain yang dapat dijawab dengan begitu banyak cara yang
berbeda. Jawaban yang kita berikan memamng tergantung juga pada cara kita
mendekati pertanyaanya. Bahkan dalam buku yang ditulis pada abad pertama
masehi,hal tersebut dapat dilihat dengan jelas.
Halaman 87
Yosefus, umpamanya sedikit sekali berbicara tentang
Yesus. Tetapi ia berkata bahwa “Ia adalah Mesias; dan ketika Pilatus mendengar
bahwa ia dituduh oleh orang-orang yang paling terhormat antara kami, Ia menjatuhkan
hukuman mati dikayu salib kepada-Nya.” Tetapi kalau kita melihat beberapa
bagian lain dalam PB, dan bertanya, “ Mengapakah Yesus mati? ” diberi dua macam
jawaban yaitu :
- Berdasarkan fakta-fakta sejarah yang telah mengakibatkan kematian Yesus.
- Berdasarkan pada pernyataan-pernyataan Yesus tentang dirinya sendiri.
Halaman 87
• 4.1
TINJAUAN HISTORIS
A. JALAN KEHIDUPAN YESUS
Terlepas dari jawaban
terinci yang kita berikana atas pertanyaan tersebut, jelaslah kita harus
sanggup membuat asumsi-asumsi terntentu mngenai jalan hidup Yesus. Misalnya
kita dapat menduga bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes tidak lama sebelum
permulaan pelayanan-Nya.Kita juga dapat berasumsi bahwa pelayanan-Nya bukan
hanya di Galilea,wilayah kampung halaman-Nya sendiri, tetapi juga di Yudea.Lalu
ada juga fakta yang tak dapat disangkal mengenai penyaliban Yesus di Yerusalem; jika dapat berasumsi beberapa
waktu sebelum kematian-Nya, Ia mengajar di Yerusalem dan sekitarnya.
Halaman 88
Kisah-kisah yang
mengutarakan pekerjaan Yesus di semua wilayah tersebut menunjukkan bahwa sejak
semula kehadiran Yesus menimbulkan perpecahan diantara orang-orang yang bertemu
dengan-Nya. Yohanes menjelaskan hal ini secara teologis dengan mengatakan bahwa
waktu Yesus datang,terang Allah telah datang ke dalam dunia ( Yohanes
3:16-21).Dihadapkan dengan pernyataan Allah ini, orang-orang harus mengambil
keputusan.
Halaman 88
Mereka harus memilih
salah satu pihak; pada pihak Allah, atau melawan Dia. Yesus menyatakannya
begini: “ Tak seorang pun dapat mengabdi kepada tuan. Karena jika demikian , ia
akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada
yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain,dan kamu tidak dapat mengabdi
kepada Allah dan kepada Mamon.” ( Matius 6:24), dan ada banyak cerita tentang
Yesus yang menunjukkan bahwa Ia populer sebagai guru dan penyembuh, tetapi juga
ditentang oleh pemimpin-pemimpin agama dan pemerintah pada waktu itu.
Halaman 88-89
Kitab-kitab injil
menunjukkan bahwa Yesus berulang kali menolak kuasa politik seperti itu. Tetapi
kitab-kitab itu juga menunjukkan bahwa Ia tidak peduli kalau penguasa agama
yahudi tidak menyanangi-Nya. Sejak semula oarang banyak menyatakan bahwa
pengajaran-Nya berbeda dengan yang di berikan oleh ahli-ahli agama mereka
sendiri (markus 1:22),Dan Yesus menerima hal itu. Ia tidak segan-segan
mengancam secara terus terang kaum Farisi dan kaum Saduki.Lebih dari
itu,kecaman Yesus atas orang ini rupaya merupakan suatu tindakan yang sengaja
direncanakan.
Halaman
89
Beberapa penjelasan
yang berbeda-beda telah diberikan tentang langkah ini yaitu:
- Pandangan Tertua
Adalah bahwa Yesus menyadari waktunya
sudah tiba bagi kematian-Nya, jadi Ia bertekat pergi ke Yerusalem untuk
memenuhi kehendak Allah. Ini jelas tersirat dalam kata-kata Yesus kepada para
pengikut-Nya menurut injil lukas: “ sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala
sesuatu yang ditulis para nabi mengenai anak manuasia akan digenapi” ( lukas
18:31).
Halaman 89-90
2. Albert Schweitzer
Berpendapat bahwa Yesus sengaja “mengambil
risiko” namun tidak berhasil. Yesus berharap bahwa Allah akan ikut campur
tangan dalam sejarah secara dramatis dan dalam waktu singkat, dan kunjungan-Nya
ke Yerusalem merupakan usaha untuk memaksa Allah supaya bertindak. Tetapi
ternyata Allah tidak bertindak , dan Yesus harus mati di kayu salib.
Halaman 90
3. Orang-orang lain
Telah mengutarakan kemungkinan bahwa Yesus pergi ke
Yerusalem hanya karena Ia sudah pergi ke semua tempat lainnya di Palestina dan
Ia ingin melajutkan pengajaran-Nya di pusat agama yahudi itu. Kenyataan bahwa
Ia bentrok dengan penguasa politik disana hanya karena terjadinya kesalahan
keputusan pengadilan secara sengaja , yang tidak diperkirakan dan patut di
sayangkan.
Halaman 90
Walaupun menurut injil Yohanes Ia mungkin
sekali telah melakukannya beberapa kali sebelum kunjungan-Nya yang terakhir ke
sana. Tetapi kalau kita akui bahwa Yesus sadar akan hubungan-Nya dengan Allah,
kita harus mengakui juga bahwa tidak mungkin Ia tidak menyadari adanya
pertentangan yang makin kuat terhadap-Nya di kalangan pemimpin-pemimpin agama
Yahudi. Suatu kunjungan ke Yerusalem akan menyebabkan terjadinya konfrontasi
yang langsung dengan mereka.
Halaman 90
Kelihatannya Yesus tahu apa yang sedang
dilakukan-Nya, dan Ia tentu tidak mersa heran kalau para pemimpin Yahudi segera
menawarkan hadiah bagi penangkapan-Nya. Ia bahkan tidak heran ketika salah
seorang pengikut-Nya, Yudas Iskariot, menerima uang yang ditawarkan para imam
kepala. Ia dihianati oleh salah seorang pengikut-nya, ditangkap dan diadili
dengan ancaman hukuman mati,(markus 14: 43-52).
Halaman 91
• B.YESUS
DI PENGADILAN
Kitab-kitab injil seakan-akan melaporkan
dua proses pengadilan yang berbeda tentang Yesus. Yang satu ialah dihadapan
para pemimpin yahudi, ketika Ia dituduh melakukan pelanggaran agama(yoh
18:12-14).yang lain ialah dihadapan prefek atau gubernur Roma, Pontius Pilatus,
dimana Ia dituduh melakukan pelangaran politik.Mungkin sekali orang-orang
Yahudi tidak berwenang melaksanakan keputusan hukuman mati, dan itu sebabnya
mereka membutuhkan dukungan gubernur Roma.
Halaman 91
Tetapi para ahli tidak sependapat dengan hal
ini, dan juga tentang hubungan yang tepat antara sidang-sidang pengadilan yang
berlainan itu. Memang masuk akal untuk menduga bahwa musuh-musuh Yesus akan
menekankan tuduhan penghujatan di depan pengadilan Yahudi, dan kemudian beralih kepada tuduhan pembrontakan
politis sebagai sesuatu yang pasti akan membawa vonis hukuman mati dari seorang
pejabat Roma. Menurut injil Yohanes pengadilan dimulai dirumah Hanas,mertua
imam agung Kayafas (Yohanes 18:15-27).
HALAMAN 91
Hanas tidak mempunyai kedudukan formal,namun ia seoarang mantan Imam
Besar dan seorang tokoh Saduki.Kelihatannya ia orang yang mempunyi pengaruh
besar. Mungkin persidangan ini merupakan pemerikasaan informal, yang diadakan
guna merumuskan tuduhan-tuduhan yang cocok. Sandherin,dewan tertinggi Yahudi
yang terdiri dari 70 orang anggota, secara resmi tidak dapat berdidang sampai
malam berganti siang,tetapi begitu pagi hari tiba anggota-anggotannya dipanggil
ke rumah Kayafas (Markus 14:53-15:1).
HALAMAN
91
Setelah Yesus menolak
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pengajaran-Nya, dan para saksi gagal
untuk sepakat dalam kesaksiannya,kayafasnya menanyakan Yesus suatu pertanyaan
langsung dibawah sumpah: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang
Terpuji?”(markus14:61). Yesus bukan saja menjawab “ Akulah dia”,tetapi Ia
menambahkan lagi, “dan kamu akan melihat anak manusia duduk di sebelah kanan
yang Mahakuasa dan datang ditengah-tengah awan-awan di langit”(Markus 14:62).
Halaman 91-92
Pengakuan ini meyakinkan seluruh sandherin bahwa Yesus bersalah. Tetapi
rasanya bukan pernyataan bahwa Ia Mesias itu yang menjatuhkan-Nya dalam
pandangan mereka, karena banyak di antara mereka akan menyambut seorang
pemimpin politik yang berani memberontak melawan penguasa Roma.Tetapi mereka
terkejut dan menggangap pernyataan Yesus tentang jenis Mesias yang
diperankan-nya sebagai hujatan: Anak Allah yang datang di tengah-tengah
awan-awan di langit.
Halaman 92
Tetapi ketika pilatus
mendesak dan bertanya apa tuduhannya, 3 tuduhan dikemukakan yaitu :
- Yesus menyesatkan bangsa Yahudi, tentunya pemimpin-pemimpin Yahudi melihat hal ini sebagai penyimpangan dari agama Yahudi yang mereka anut. Namun mereka ingin menyakinkan Pilatus bahwa perkara ini merupakan penyelewengan dari kesetiaan kepada kaisar;
- Yesus telah melarang pembayaran pajak ( tuduhan yang biasanya dilontarkan kepada kaum Zelot )
- Yesus telah menyatakan diri “RAJA” (lukas 23: 1-2) sesuatu yang hanya dapat dianugerahkan oleh senat Roma.
Halaman 92
Setelah pilatus mememriksa Yesus, ia
menyadari bahwa walaupun Yesus mungkin telah menggusarkan para pemimpin Yahudi,
ia tidak melakukan tindakan kejahatan menurut hukum Roma ( lukas
23:13-16).kalau Ia telah menyatakan dirinya sebagai raja, ia jelas bukan jenis
raja ia menggusarkan orang Yahudi, hal itu akan menjadi persoalan yang serius.
Pilatus terjebak dalam suatu perangkap yang dirancang dengan secara cermat.
Halaman 92
• C.YESUS
DISALIBKAN
Jadi Yesus dihukum
mati, sebagaimana biasannya pada zaman itu, Dia di salibkan dan sebuah papan
dipancangkan pada kayu salib untuk menunjukkan kesalahan-Nya.Bunyinya: “ Yesus,
seorang Nazaret, raja orang Yahudi”( Yohanes19:9). Orang –orang Yahudi berpendapat
bahwa siapa yang menyatakan diri sebagai raja berarti menyatakan dirinya
sebagai Mesias. Maka orang-orang Roma berpendapat bahwa Yesus patut dihukum
mati sebagai seorang pemberontak yang menentang kekuasan mereka.
Halaman
93
Satu-satunya perbedaan antara Yesus dengan
ribuan orang lain yang mati dengan cara begitu ialah bahwa kematian-Nya rupanya
berlangsung lebih cepat, hanya dalam waktu enam jam.Tetapi apakah benar begitu?
Kita telah berusaha sedapat mungkin untuk mengerti peristiwa penyaliban dari
sudut pandang historis semata-mata. Tetapi bagi orang-orang Kristen pertama,
penyaliban merupakan suatu peristiwa dengan makna keagamaan yang luar
biasa.
Halaman 93
• 4.2
TINJAUAN TEOLOGIS
Generasi orang Kristen pertama, sama
seperti semua orang kristen sesudahnya, yakin bahwa kematian Yesus pada kayu
salib mempunyai pengaruh luar biasa bagi hidup mereka. Mereka menyatakan bahwa
hidup mereka menjadi bermakna secara baru oleh karena itu apa yang telah
dilakukan Yesus di kayu salib. Ada yang mengatakan bahwa dosanya telah diampuni,
kedamaian hati. Tetapi semuanya yakin bahwa apa yang terjadi kepada mereka
sebagai akibat kematian Yesus adalah sesuatu yang nyata,sama nyatanya dengan
fakta kematian Yesus.
Halaman
93-94
Ada 5 pokok yang
dikatakan perjanjian baru mengenai kematian Yesus di kayu salib yaitu:
- Pertempuran
- Teladan
- Persembahan kurban
- Tebusan
- Pengganti
HALAMAN
95-99
Judul : Memahami Perjanjian Baru
Kota Penerbit : Jakarta
Penerbit : Jhon Drane
Tahun Terbit : 2006
Tempat Bekerja : PT BPK Gunung Mulia
Comments
Post a Comment